Miris! Usia Produktif Dominasi Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Pemerintah Dianggap Lalai? Pakar Transportasi Kritik Begini

Harun Rasyid - Senin, 27 September 2021 | 07:22 WIB

Foto ilustrasi kecelakaan motor (Harun Rasyid - )

Baca Juga: Kejar-kejaran di Tol Tangerang-Merak, Daihatsu Ayla dan Daihatsu Gran Max Berakhir Tersungkur

Ia menilai, belum banyak Pemda yang memprogramkan keselamatan berlalu lintas.

"Padahal program keselamatan tidak hanya kampanye keselamatan saja tapi bisa juga memberi subsidi angkutan umum, sehingga tarifnya murah dan akan banyak pelajar menggunakan angkutan umum," kata Djoko.

Artinya, dengan program keselamatan berlalu lintas akan mendorong pelajar menggunakan angkutan umum dan meninggalkan sepeda motor ke sekolah.

Istimewa
Ilustrasi Polisi memberikan teguran kepada pelajar SMP yang menggunakan motor ke sekolah


Menurut pengamat transportasi tersebut, hal ini diperparah dengan kondisi angkutan umum di pedesaan yang mulai punah atau jika masih beroperasi tidak lebih dari 10 persen.

"Ini menandakan kurang pedulinya kepala daerah pada layanan angkutan umum di daerahnya. Dampaknya, sekarang ini kebanyakan pelajar menggunakan sepeda motor atau angkutan barang bak terbuka untuk berangkat dan pulang sekolah," sebut Djoko.

Karena itu ia menambahkan, Kepala daerah harus fokus membenahi angkutan perkotaan dan angkutan pedesaan.

"Tujuannya yaitu demi menurunkan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan milenial. Selain angkutan umum, fasilitas bagi pesepeda dan pejalan kaki yang berkeselamatan juga harus dibangun atau dibenahi," tutup Djoko.