Begini Dampak Vakumnya Balap Motor Tingkat Nasional Terhadap Tim Balap, Bukan Cuma Akitvitas yang Terbatas

Muhammad Rizqi Pradana - Senin, 20 September 2021 | 17:15 WIB

Bukan cuma aktivitasnya yang jadi terbatas, begini dampak vakumnya balap motor tingkat nasional selama dua tahun untuk para tim balap nasional. (Muhammad Rizqi Pradana - )

Baca Juga: Balap Motor Masih Libur, Wahyu Aji Trilaksana dan Rey Ratukore Pilih Modelling dan Jaga Toko Biar Nggak Jadi ‘ODP’

Salah satu yang membantu Kawahara Racing untuk tetap bertahan adalah adanya bisnis, dalam hal ini sebagai produsen spare part racing, yang ikut menopang aktivitas balap tim tersebut.

Suatu hal yang juga diamini oleh Rey, yang juga memiliki bisnis toko spare part aftermarket motor yaitu Rey Speed Shop.

“Sponsor juga bisa keluar kalau hanya ngakalin balap aja, makanya mau ada balap tidak kami selalu kasih laporan aktivitas lain seperti latihan,” tambah Rey.

“Kalau mereka lihat ada nilai positifnya, mereka akan tetap alokasikan budget untuk tim yang selalu kami buat perjanjian agar bisa turun 50 persen di muka,” lanjutnya.

Meski masih aman secara finansial, pria yang beken membalap dengan nomor start 222 itu mengaku bahwa tim-nya tetap belum bisa melakukan pengembangan yang maksimal terutama dari segi teknis motor.

Sehingga pihaknya lebih memilih untuk mengalokasikan budget yang ada pada aktivitas latihan dan pengembangan pembalap.

“Kalau aktivitas balapnya normal mungkin masih bisa terkejar, tapi pengembangan motor itu butuh dana yang besar terutama untuk mesin dan sebagainya,” ujar Rey.

“Jadi daripada telat dan tidak maksimal lebih baik kami alihkan ke pengembangan pembalap kami,” tutupnya.