Sama-sama Soft Compound, Ban Motor Biasa dan Ban Balap Ternyata di Sini Bedanya

Muhammad Rizqi Pradana - Selasa, 7 September 2021 | 12:25 WIB

Meskipun sama-sama ban soft compound, ban motor biasa dan ban motor balap tetap ada bedanya, gak cuma masalah botak saja loh. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Kini, makin banyak produsen ban yang menawarkan ban motor soft compound alias ban motor dengan kompon lunak di pasar Indonesia.

Karena tidak sedikit pencinta roda dua terutama mereka yang mementingkan performa mengganti ban motor mereka dengan ban motor soft compound.

Maklum, ban soft compound menawarkan daya cengkram yang jauh lebih baik dibandingkan ban harian yang umumnya memiliki kompon sedang bahkan keras.

Makanya tidak sedikit juga yang beranggapan bahwa ban soft compound adalah ban balap yang bisa dipakai di jalan raya.

Padahal ada beberapa perbedaan antara ban soft compound dengan ban balap motor murni, bahkan untuk yang sama-sama memiliki kompon lunak.

“Yang paling jelas kalau ban balap motor murni itu umumnya punya tapak botak alias slick untuk ban keringnya,” ujar Andreas Somawidjaja selaku Department Head of Pirelli & KYB 2W PT Astra Otoparts kepada GridOto.com, Rabu (1/9/2021).

Sementara ban soft compound untuk di jalan raya itu selalu punya kembangan karena harus bisa dipakai saat jalanan basah juga. 

Maka dari itu juga, mayoritas ban balap adalah ban Non Highway Service (NHS) sehingga tidak legal untuk dipakai di jalan raya.

Baca Juga: Apa Untungnya Pakai Ban Soft Compound Untuk Penggunaan Harian?

Selain dari segi visual dan regulasi, ban soft compound dan ban balap juga berbeda dari segi konstruksi.

Andreas mencontohkan, ban Pirelli Diablo Superbike 12 inch yang merupakan ban balap murni dibuat sepenuhnya menggunakan kompon lunak. 

“Sementara Pirelli Diablo Rosso Scooter SC 12 inch yang merupakan ban jalan raya juga dibuat menggunakan kompon lunak, tapi bagian tengahnya masih menggunakan kompon medium,” tukasnya.

Pradana/GridOto.com
Ban soft compound Pirelli Diablo Rosso Scooter SC, masih ada kembangannya meskipun cuma sedikit.

“Hasilnya ban tersebut punya grip yang bagus saat cornering, tapi masih cukup awet saat dipakai harian,” tambah Andreas.

Hal tersebut juga membuat ban balap mempunyai umur yang jauh lebih pendek dibandingkan ban soft compound untuk jalan raya.

“Karena memang pada akhirnya, ban balap itu didesain untuk balapan saja,” tutup Andreas.