Ini Alasan Busi Motor Harus Diganti Sesuai Anjuran Meskipun Belum Mati

Uje - Jumat, 20 Agustus 2021 | 18:10 WIB

Bentuk busi NGK MotoDX, diklaim bikin power tambah agresif. (Uje - )

GridOto.com - Ada alasan mengapa busi motor harus diganti sesuai anjuran meskipun belum mati atau masih bisa digunakan.

Karena dianggap masih bisa berfungsi, banyak pemilik motor yang enggan mengganti busi di motornya meskipun sudah masuk waktu ganti.

Meskipun anjuran ganti busi tiap pabrikan berbeda, rata-rata busi dianjurkan ganti tiap kelipatan 6.000 - 10.000 km tergantung tipe motor dan busi yang digunakan.

Namun, pada kenyataannya busi sering dipakai hingga 20.000 km atau lebih karena tidak menunjukan masalah apapun di pengapian motor.

Baca Juga: Jangan Sampai Terbalik, Begini Tips Pasang Kondensor di Motor

Ridwan Arifin selaku Staff Education PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) pernah kasih penjelasan, menurutnya ada beberapa efek negatif kalau kalian nekat pakai busi yang jauh melebihi anjuran pakainya..

"Meskipun masih bisa digunakan, api busi itu pasti melemah setelah melampaui batas masa pakai maksimal," buka Ridwan.

Yamaha
Tambah ilmu, mengenal jenis-jenis busi motor dari yang biasa sampai multi elektroda.

Api busi yang sudah lemah bikin proses pembakaran di mesin jadi tidak maksimal.

"Jadi meskipun motor masih bisa hidup dan digunakan, tapi performanya pasti turun serta konsumsi bensin jadi boros," tegasnya.

Baca Juga: Ada Pentil Di Sokbreker Depan Motor, Fungsinya Buat Apa Sih?

Itu tadi alasan kenapa busi harus diganti meskipun motor masih tetap bisa hidup dan berjalan seperti biasa.

Jadi jangan pernah sepelekan peran busi ini, setidaknya kalian tiap dua kali servis motor lakukan pengggantian busi juga agar performanya tetap maksimal.

Tuh, jadi memang jangan ditunggu mati baru diganti, sebaiknya tetap ganti busi secara berkala sesuai anjuran pabrikan.