Sejarah Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker 150 di Indonesia, Pelopor Motor Trail dan Supermoto dari 'Geng Ijo'

Muhammad Rizqi Pradana - Sabtu, 31 Juli 2021 | 18:20 WIB

Mengulik sejarah Kawasaki KLX 150 dan D-Tracker 150 di Indonesia, pelopor motor trail dan supermoto dari 'geng ijo.' (Muhammad Rizqi Pradana - )

Baca Juga: Motor Trail Kawasaki KLX Jadi Tumpuan Penjualan, KMI Bingung Motornya Jarang Kelihatan di Jalan

D-Tracker 150 (2010-2015)

Dok MOTOR Plus
Kawasaki D-Tracker 150 lama hadir dengan pelek ukuran 14 inci

Setahun berikutnya, KMI meluncurkan versi supermoto dari KLX 150 dengan nama Kawasaki D-Tracker 150.

Dibandingkan KLX 150, perubahan yang disematkan pada D-Tracker 150 berfokus untuk mengakomodir ban jalan berukuran 14 inci di depan dan belakang.

Seperti perubahan gear set yang lebih berat yaitu menjadi 41/14 dari sebelumnya 44/14, membuatnya punya napas lebih panjang dan lebih sip dibejek di putaran menengah ke atas.

Serta pemberian suspensi model upside-down atau USD dengan diameter 35 milimeter di bagian depan.

Sementara bagian rangka dan mesin masih sama dengan saudara yang menjadi basis pengembangannya yaitu KLX 150.

KLX 150L (2013-2015)

Kawasaki
KLX 150L yang diluncurkan pada 2013, pakai knalpot baru agar lulus Euro 3.

Pada Desember 2013, KMI akhirnya meluncurkan varian KLX 150 dengan ukuran ban 21 inci di depan dan 18 inci di belakang yang diberi nama Kawasaki KLX 150L.

Cipto mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk mengikuti permintaan konsumen yang menginginkan KLX 150 dengan ban dengan diameter yang lebih besar.

“Sekalian biar yang hobi trabasan gampang cari ban,” sebut Cipto sambil tertawa.

Penggunaan ban yang besar otomatis membuat ground clearance Kawasaki KLX 150L lebih tinggi dan menjadikan kinerja off-road motor tersebut lebih baik.

Selain penggunaan ban dengan diameter besar, perubahan mencolok lainnya ada di bagian knalpot yang menggunakan desain baru.

Bukan sekadar estetika, knalpot baru di Kawasaki KLX 150L punya fungsi tersendiri.

Yaitu memastikan Kawasaki KLX 150L lulus standar emisi Euro 3 yang mulai berlaku Agustus 2013 untuk motor baru yang dijual di Indonesia.