Berburu Mobil Tua 90-an? Biar Enggak Ketipu, Begini Caranya Menurut Pedagang Mobkas

Harun Rasyid - Rabu, 12 Mei 2021 | 18:37 WIB

Ilustrasi Toyota Starlet (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Toyota Starlet dan Suzuki Katana, merupakan segelintir mobil tua 90-an yang hingga kini punya banyak peminat.

Selain dapat ditebus dengan budget puluhan juta rupiah, mobil tua 90-an tersebut juga ada yang dijual dengan kondisi mulus dan terawat.

Namun untuk mencari mobil 90-an maupun yang lebih tua lagi, diperlukan usaha ekstra dibanding membeli mobil bekas (mobkas) berusia muda.

"Cara berburu mobil tua 90-an itu beda dengan beli mobil bekas yang modern. Apalagi untuk yang kondisinya masih mulus dan performanya bagus," buka Hendrik Suntara, Marketing showroom mobkas Merdeka Motor di Depok kepada GridOto.com, Rabu (12/5/2021). 

Baca Juga: Mobil Bekas Toyota Kijang Innova Reborn Rp 190 Jutaan, Ini Tipenya

Menurut Hendrik, calon pembeli harus mengecek bodi mobil bagian depan sebagai langkah awalnya.

"Untuk menghindari beli mobil bekas tabrakan, bisa dengan melihat tulang sasis di bagian depan. Ini harus diperhatikan semua sampai bagian belakang," sebutnya.

"Kemudian baru ke tiang atau sasis di pintu dan sasis bawah harus dicek juga," tambah Hendrik.

Harun
Tulang bagian depan pada mobil tua yang masih asli atau belum pernah tabrakan


Ia mengungkapkan, ciri mobil tua pernah mengalami insiden terlihat dari tulang depan di balik kap mesin yang tak lagi normal kondisinya.

Baca Juga: Memahami Lebih Jauh Oli Mesin Fully Synthetic, Cocok Buat Mobil Tua?

"Biasanya mobil bekas tabrakan itu tulang depannya ada dempulan, bekas las atau besinya enggak lurus sempurna seperti bawaan pabrik," jelas Hendrik.

"Selain itu nat di bagian kap kalau mobil pernah tabrakan juga tidak bulat atau simetris lagi karena sudah kena dempul," lanjutnya.

Untuk mengecek kondisi mesin, Hendrik biasanya berpatokan pada warna oli yang ia periksa.

Istimewa
Ilustrasi Oli Mesin Mobil

"Kalau suara mesin halus dan tidak ada kebocoran oli di bagian mesin. Sebaiknya cek warna oli mesin dengan stik, jika hitam tidak masalah dan bisa diganti. Tapi kalau warna olinya putih susu itu bahaya dan butuh turun mesin," kata pria yang biasa menjual mobil jadul tersebut.

Baca Juga: Beli Mobil Bekas dengan Sunroof, Begini Perawatannya Agar Tetap Awet

Hendrik menjelaskan, konsumen juga harus curiga jika mobil incaran dijual dengan harga tidak wajar.

"Konsumen jangan tergiur sama harga mobil bekas yang terlalu murah atau enggak wajar. Dulu saya ditawari Avanza bekas tahun 2010 cuma Rp 50 juta, enggak taunya bekas tabrakan. Selain itu di situs jual beli juga masih ada penipuan," jelasnya.

Selain itu, ia menilai segi orisinalitas juga perlu diperhatikan dalam membeli mobil tua.

Harun/GridOto.com
Showroom mobil bekas Merdeka Motor di Depok yang menjual unit lawas

"Walaupun sulit dicari, membeli mobil tua yang kondisinya masih banyak sisi original-nya itu lebih baik. Misalnya dari cat dan dempul di bodinya belum banyak, interior masih asli bawaan, sampai part original lain semisal velg dan lainnya," jelas Hendrik.

Baca Juga: Harga Mobil Bekas Toyota Yaris Sehari Menjelang Lebaran, Dijual Rp 70 Jutaan

"Setelah itu surat-suratnya juga harus lengkap, tapi kalau cuma pajak mati itu masih mudah mengurusnya," lanjutnya. 

Hendrik menambahkan, tes jalan mobil tua incaran juga jangan sampai dilupakan.

"Test drive pastinya penting untuk membuktikan performa, handling, sama kondisi lainnya. Nah kalau saat tes jalan agak ngebuang bantingannya walaupun sudah spooring atau balancing, itu bisa jadi mobilnya pernah tabrakan," terangnya.