Hyundai Atoz Hingga Toyota Harrier Terbengkalai di Bengkel Sampai 5 Tahun, Pemiliknya Kemana? Begini Ceritanya

Harun Rasyid - Selasa, 9 Februari 2021 | 19:30 WIB

KIA Carnival dan Hyundai Trajet terbengkalai bertahun-tahun karena tak diambil pemiliknya selepas perbaikan di bengkel Garasi 30 (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Secara umum bengkel memang berfungsi sebagai tempat perbaikan kendaraan, baik motor maupun mobil agar kondisinya kembali normal.

Namun jika kendaraan yang selesai dibenahi tak kunjung diambil pemiliknya, bisa-bisa bengkel jadi tempat penampungan kendaraan terbengkalai.

Kali ini GridOto.com menemukan sebuah bengkel di kawasan Jakarta Selatan, yang memiliki sejumlah unit mobil yang ditelantarkan oleh para pemiliknya.

"Di bengkel kami ada Hyundai Trajet tahun 2001 yang sudah kami betulkan transmisi matic-nya, tapi pemiliknya sudah 5 tahun enggak diambil," buka Boy Hendri, Owner bengkel Garasi 30 kepada GridOto.com, Selasa (9/2/2021).

Baca Juga: Meratapi Nasib Kawasaki Ninja 150 Yang Terlantar dan Dibiarkan Usang

Ia mengatakan, mobil tersebut belum diambil pemiliknya karena berbagai faktor, mulai dari ekonomi hingga urusan pribadi.

"Jadi Hyundai Trajet ini milik sebuah keluarga, yang bawa ke bengkel ini suaminya tapi dipakai oleh istrinya. Nah, pasangan itu sudah bercerai, jadi mereka main lempar-lemparan soal tanggung jawab mobil ini," kata Boy.

Harun/GridOto.com
Hyundai Trajet tahun 2001 yang 5 tahun tidak diambil pemiliknya di bengkel Garasi 30


Ia mengungkapkan, pihaknya sudah beberapa kali mengambil tindakan agar mobil tidak terlantar di bengkel dan masalah bisa selesai.

"Karena lama enggak dihidupkan, mobil butuh perbaikan lagi agar mesinnya normal. Kami sudah konfirmasi dan bilang biaya estimasi bisa Rp 5 jutaan ke pemiliknya. Namun mereka tetap belum ambil mobilnya," ucap Boy.

Baca Juga: Seremnya Kuburan Hardtop, Sederet Toyota Land Cruiser FJ40 dan BJ40 Cuma Jadi 'Bangkai'

Selain Hyundai Trajet, kedapatan juga Atoz yang tergeletak bertahun-tahun di Garasi 30 dengan kondisi lusuh dan tidak terurus.

"Di sini ada juga Atoz yang sudah empat tahun enggak dijemput pemiliknya. Dulu habis selesai memperbaiki matic sekitar Rp 6 jutaan, cuma pemiliknya waktu itu sakit terus pas dihubungi lagi nomornya sudah enggak aktif. Sekarang tidak karuan kondisinya sebab mesin sudah macet," sebut Boy.

Harun/GridOto.com
Kondisi luar dan dalam Hyundai Atoz yang 4 tahun didiamkan pemiliknya di bengkel

Melihat sisi lain dari bengkel tersebut, terlihat empat mobil lainnya yang juga berselimut debu karena pemiliknya tidak berinisatif menjemputnya.

"Selain itu ada lagi KIA Carnival, dua unit Hyundai Trajet dan Toyota Harrier yang sudah lama tinggal di sini karena pemilliknya susah dihubungi. Padahal kami sudah bongkar segala macam untuk perbaikannya, kondisi ini jelas merugikan," sambungnya.

Baca Juga: Bikin Merinding! Kisah Mistis Kuburan Motor Wangun Harja, Mulai dari Melihat Darah Sampai Sopir Angkot Mistrius

Boy menyampaikan, kondisi ini dibarengi dengan rasa bersalah yang membuat bengkelnya tidak bisa melakukan tindakan penyelesaian.

"Sebetulnya mobil terlantar ini bisa saja dipreteli untuk dijual spare part-nya, tapi ini kan bentuk kejahatan. Saya juga takut kalau suatu saat pemiliknya datang ambil mobilnya, jadi kami juga bingung mobil ini mau diapakan," tuturnya.

Harun/GridOto.com
Interior berdebu Hyundai Trajet di bengkel Garasi 30 yang tidak diambil pemiliknya sehabis diperbaiki

Ari Momo, Admin Garasi 30 mengatakan, perilaku konsumen yang tidak bertanggung jawab ini membuat bengkel tersebut lebih selektif soal layanan perbaikan.

"Untuk mobil yang sudah kelar masalahnya tapi enggak diambil kami kenakan tarif parkir Rp 300 ribu sampai Rp 400 ribuan per bulan. Selain itu, konsumen harus menyerahkan uang muka perbaikan 50 persen sebelum mobil dikerjakan," jelas pegawai di bengkel spesialis Hyundai tersebut, Selasa (9/2/2021).

Baca Juga: YouTuber Ini Temukan Bangunan Kosong yang Simpan Mobil Mewah Senilai Miliaran Rupiah

Sementara Agung Rinaldi, selaku Owner bengkel spesialis Mazda Rayna Motor Depok (RMD) berpendapat, berbagai pihak harus siap menghadapi dampak negatif dari mobil telantar di bengkel.

"Untungnya saya belum pernah mengalami hal ini. Tapi ini balik lagi ke kebijakan bengkel buat menindak mobil yang ditelantarkan pemiliknya. Apalagi konsumen juga harus tanggung risiko, karena ada saja bengkel nakal yang mencomot part mobil dan diam-diam dijual. Ini juga risiko pemilik bengkel yang nasibnya kurang beruntung," paparnya kepada GridOto.com, Senin (8/2/2021).

Harun/GridOto.com
Toyota Harrier malang yang tak ditebus pemiliknya di bengkel Garasi 30


Lebih lanjut, Ari menuturkan sebaiknya ada regulasi dari aparat terkait agar masalah ini tidak kembali terulang.

"Mobil terbengkalai di bengkel memang dipengaruhi kebijakan managemen bengkel. Tapi akan lebih baik kalau ada aturan dari pemerintah atau tindakan polisi yang menegaskan batasan waktu tertentu. Misalnya 2 tahun mobil didiamkan pemiliknya bisa diderek ke tempat penampungan mobil bekas kecelakaan," tutupnya.