CEO Formula 1 Stefano Domenicali Tidak Terima Perbuatan Buruk Nikita Mazepin

Fendi - Jumat, 5 Februari 2021 | 19:35 WIB

Pembalap Rusia, Nikita Mazepin akan memulai debutnya di balap F1 2021 bersama tim Haas (Fendi - )


GridOto.com – Bos Formula 1 Stefano Domenicali mengecam perbuatan buruk berupa pelecehan seksual yang dilakukan calon pembalap F1 tim Haas, Nikita Mazepin.

Nikita Mazepin memposting video tangannya meraba-raba seorang wanita di dalam mobil, pada media sosialnya, Desember lalu.

Ditambah lagi, sekarang pembalap Rusia itu didenda di pengadilan Inggris karena menerobos lampu merah pada Juni tahun lalu.

CEO Formula 1 Stefano Domenicali mengakui, bahwa skandal meraba-raba itu tidak dapat diterima.

Baca Juga: Duh! Calon Pembalap F1 Tim Haas, Nikita Mazepin Kena Denda Menerobos Lampu Merah

"Saya tegaskan, apa yang dilakukan Mazepin tidak dapat diterima," kata Domenicali pada hari Kamis, dilansir GridOto.com dari grandpx.news, Jumat (5/2/2021).

“Kita perlu memastikan bahwa dalam diskusi yang akan kita lakukan, mereka mengerti bahwa kita tidak bisa bercanda tentang hal-hal tertentu. Tidak pantas itu,” lanjutnya.

Menurut mantan bos tim Ferrari itu, perilaku pembalap F1 seharusnya menjadi penutan.

'Diskusi' yang dimaksud Domenicali akan menindaklanjuti surat yang dia tulis kepada presiden GPDA Alex Wurz, yang menguraikan “betapa pentingnya para pembalap memahami nilai mereka menjadi duta positif untuk F1”.

GPDA adalah asosiasi pembalap F1.

Baca Juga: Sebelum Debut di F1 2021, Nikita Mazepin Latihan Pakai Alat Pendeteksi Kebohongan, Buat Apa Nih?

"Tidak hanya olahraga, juga nilai-nilai yang menjadi fokus F1," ucap Stefano Domenicali.

Seperti proyek 'we race as one', proyek keberagaman dan keberlanjutan.

“Saya mengundang mereka ke pertemuan - targetnya di Bahrain - untuk membahas dan berbagi kesempatan ini,” tambah Domenicali.

Beberapa waktu lalu d media sosial ada kampanye anti-Mazepin.

Bos tim Haas, Gunther Steiner mengatakan pembalapnya yang berusia 21 tahun itu telah "memahami" keseriusan dari ketidakpercayaannya.