GridOto.com - Emisi dari sistem gas buang mesin, baik dari mesin bensin ataupun mesin diesel, memiliki sisi bahaya untuk kesehatan manusia.
Maka dari itu, kota-kota besar seperti Jakarta, London, dan Los Angeles sudah menerapkan regulasi kontrol dan uji emisi.
Tapi, tidak semua polusi yang dihasilkan dari mobil itu dari emisi sistem gas buang saja sob.
Dilansir dari Policy Highlights OECD, ada juga polusi yang berasal dari non-exhaust emissions.
Pada mobil, salah satu sumber polusi non-exhaust emissions adalah dari penggunaan rem mobil.
Baca Juga: Mengenal PM, Emisi Kendaraan Bermotor Yang Bentuknya Partikel
Rem adalah komponen utama dari setiap kendaraan bermotor karena berfungsi untuk memperlambat dan menghentikan laju kendaraan.
Mengandalkan friksi antara kampas rem dan cakram atau tromol, rem memperlambat laju mobil sembari mengubah energi kinetik menjadi panas.
Nah selama siklus berkendara, material kampas rem akan perlahan-lahan tergerus dan menghasilkan debu kampas rem.
Debu kampas rem, dilansir dari artikel King's College London, berkontribusi setidaknya 20% dari polusi jalan raya PM 2,5.
Efek dari debu kampas rem ini, menurut penelitian King's College London, mirip dengan partikel PM 2,5 dari mesin diesel.
Baca Juga: Transmisi Matik Mobil Overheat, Bisa Jadi Ini Salah Satu Penyebabnya
Pasalnya keduanya dapat mengurangi kemampuan makrofage dalam tubuh untuk membunuh bakteri dan juga menyebabkan peradangan.
Apabila sering terhirup, debu kampas rem tersebut bisa menyebabkan gangguan kesehatan paru-paru sob.