Otojadul: Masalah Kopling Toyota Kijang Krista Bikin Pusing Tujuh Keliling, Benarkah Cacat Pabrik?

Dida Argadea - Senin, 18 Januari 2021 | 12:20 WIB

Kijang Krista lansiran 1997 koplingnya bermasalah? (Dida Argadea - )

GridOto.com - Siapa yang enggak kenal Toyota Kijang, rasanya semua orang tahu bahkan fmiliar ya dengan MPV lansiran Toyota ini.

Umurnya juga cukup panjang, sejak Kijang Buaya di era 1970-an hingga saat ini pun ia masih mengaspal bahkan makin mentereng setelah menjelma jadi Innova.

Perjalanan panjang tersebut tentu bukannya mulus-mulus saja.

Faktanya Kijang juga pernah mengalami masa dimana ia banyak masalah, misalnya di generasi Kijang Krista lansiran 1997.

Baca Juga: Otojadul: Cerita Pengembangan Mobil Nasional Timor Borneo, SUV Mewah dari Basis Lamborghini

Arpan, jelas bukan sopir kemarin sore karena saat itu di tahun 1998 ia sudah hampir 10 tahun jadi sopir pribadi si keluarga Antoni.

Selama itu pula rapor Arpan terbilang bagus.

Makanya sang juragan sempat heran bahka marah saat suatu hari cara mengemudinya persis orang baru belajar nyetir mobil.

Tiap kali oper gigi, terutama pada posisi setengah kopling tak peduli di kecepatan berapa pun, jadi ada bunyi kr..kr..kr..dan laju mobil jadi tersendat-sendat.

"Pak, jangan marah dulu dong, pasti ada yang enggak beres dengan Kijang ini," protes Arpan ke Juragannya, seperti dikutip dari tabloid OTOMOTIF edisi no. 32/VII Senin 21 Desember 1998.

Baca Juga: Otojadul: Nostalgia Sama Honda Win, Pertama Dirilis Tahun 1984 Langsung Diborong Pemerintah

Gara-gara penasaran, keesokan harinya Kijang Krista rakitan 1997 itu dibawa ke bengkel Tunas Toyota di jalan Dewi Sartika, Ciputat, dan benar saja.

"Memang betul ada sedikit cacat produksi, khususnya master kopling pada Kijang produksi 1997 tipe bensin," kata Antoni, menirukan ucapan Gunawan Indrajati yang saat itu menjabat sebagai manajer servis Tunas Toyota Ciputat (TTC).

Menurut cerita si empunya mobil, awalnya hasil analisis klaimnya diarahkan kepada peranti pelat kopling dan dekrup.

Tapi setelah diganti baru, tetap saja bunyi mengganggu itu tak hilang.

Kali ini giliran sistem koplingnya yang diperiksa saksama, toh urusan belum juga kunjung beres.
"Ini pasti ada cacat produksi. Saya minta ganti rugi," kata Antoni.

Permintaannya ini dituruti Gunawan.

Baca Juga: Otojadul: Daftar Harga Mobil di Tahun 1992 Termurah Cuma Rp 13 Jutaan, Harga Honda Estilo Berapa Ya?

"Oke, saya ganti gratis master koplingnya. Bapak tinggal mengganti ongkos minyak koplingnya saja Rp 20.000."

Rupanya, penggantian ini berbuntut pamrih.

tabloid OTOMOTIF edisi no. 32/VII Senin 21 Desember 1998
Master kopling atas Kijang diesel

"Tolong jangan beri tahu siapa pun, terutama pemilik Kijang baru tipe bensin keluaran 1997, juga pers," wanti Gunawan seperti ditirukan Antoni.

Pesan khusus ini kembali membuatnya penasaran, terlebih saat keluar bengkel, kuitansi dan lembar order pengerjaan yang memuat keterangan penggantian master kopling berikut gejalanya, diminta petugas front office.

"Jangan-jangan, buat enghilangkan bukti," selidik Antoni, yang juga instalatur audio M&M Radio Dalam ini.

Baca Juga: Otojadul: Diluncurkan Pada 1997 Inilah Kiprah Suzuki Satria 120 di Indonesia, Bebek Super di Masanya
Ketika hal ini dikonfirmasikan ke Gunawan,ia pun menyanggahnya.

"Nggak betul saya bilang begitu. Buktinya, Anda saya terima," katanya saat didatangi tim OTOMOTIF.

Demikian pula soal permintaan kuitansi dan lembar order pengerjaan.

"Yang kami minta itu lampiran surat keluar kendaraan," bilangnya.

Tapi ketika menyinggung soal adanya penggantian master kopling pada Krista punya Antoni, Gunawan tak menampik.

Malah dibeberkan, "Dalam catatan saya, sudah ada sekitar 15 unit yang sudah saya ganti master koplingnya," kata dia.

Baca Juga: Otojadul: Cerita Yamaha Touch 125, Konsumen Sempat Resah karena Dealer Maksa Motor Dikembalikan

Gunawan sendiri mengaku bergabung dengan TTC sejak Februari 1998.
Rampungkah masalahnya?

Nanti dulu.

"Saya belum puas, gigi tiganya masih ngadat. Kalau tak percaya, mari kita tes bareng," jawab Antoni.

Setengah kesal, ia juga menunjuk pada pintu belakang yang sejak dibeli baru kerap berderit.

Meski engselnya sudah diganti orisinal, toh hasilnya tetap saja mengecewakan.

"Saya sudah bosan bolak-balik ke bengkel, masalahnya juga nggak beres-beres. Kayaknya, kita ini (konsumen) mau klaim saja susah bener. Kalau begini caranya bbisa-bisa orang pindah merek," keluh mantan karyawan divisi warranty claim sebuah ATPM ini.

Dari hasil investigasi OTOMOTIF kepada beberapa pemakai Kijang dan bengkel resminya, kasus master kopling ini rupanya cukup mendominasi.

Baca Juga: Otojadul: Cerita Yamaha RX-King Dikenal Sebagai Motor Jambret, Polisi Sampai Dibikin Pusing

Demikian pula bunyi derit pada pintu belakang alias bagasi.

Boleh percaya, boleh juga tidak, seorang kepala bengkel resmi Toyota yang demi etika profesinya tak mau disebut nama aslinya, menyimpan pengalaman soal ini.

"Kijang diesel saya sampai sekarang juga begitu, tiap kali oper gigi timbul suara aneh, namun seketika hilang begitu kopling diinjak. Tapi biarin aja deh, toh mobil punya rental ini," jawab Hardi (bukan nama sebenarnya).

Menanggapi kasus yang menimpa Kijang milik Antoni itu, Hardi menjelaskan bahwa itu bukan cerita baru.

"Setahu saya, awal-awal keluarnya Kijang baru, kasus itu sudah ada. Terutama tipe bensinnya," ungkapnya.

Kala itu Hardi berhasil mengatasinya dengan mengganti master kopling milik Kijang diesel.

Baca Juga: Otojadul: Ingat Kymco Jetmatic? Lima Hari Setelah Dirilis Langsung Sabet Rekor MURI Lho

Analisisnya mengatakan, master kopling Kijang baru ini (juga dipakai di Kijang versi sebelumnya) mendapat beban lebih berat.

"Bisa jadi, inilah yang menyebabkan bunyi," selidiknya.

Lalu bagaimana kalau Kijang diesel yang bunyi?

"Nanti akan kami laporkan ke Toyota-Astra Motor (TAM) dan mereka yang akan memberi solusinya," jawab Gunawan.

Artinya, pada posisi ini, pihak bengkel terbilang pasif.

Buktinya, "mau ganti engsel pintu baru saja dibilang belum ada stok dari pusat," tukas Antoni lagi.

Lantas bagaimana tanggapan pihak TAM?

Noertjahjo Darmadji, GM Marketing dan Planning Division bilang, "Kijang yang bunyi itu bukan cacat bawaan pabrik," katanya.

Ditambahkan pula, komplain soal ini tak banyak hingga tak bisa dinilai sebagai kesalahan pabrik.

Baca Juga: Otojadul: Inilah Mobil Listrik yang Pernah Dibuat ITS Surabaya 28 Tahun Lalu, Pakai Panel Surya Bro

"Kalaupun kami melakukan penggantian gratis, itu sudah komitmen kami memberikan garansi," jelasnya.

Ini dikuatkan Usman 'Gembleh' Adhie, yang kala itu menjabat kepala bengkel Tunas Toyota Pasar Minggu.

"Saya belum pernah menemukan problem kopling berisik dan cara mengatasinya dengan mengganti master kopling milik Kijang diesel," bilang Gembleh.

Demikian pula penjelasan Ir.Sofian Lubis, manajer teknik TAM, nyaris seirama.

Meski diakui cukup banyak pemilik Kijang baru mengeluhkan soal bunyi tersebut, tetap saja ia menolak kalau terjadi cacat pabrik.

"Sebab dulu, Kijang lama juga berbunyi, tapi tak banyak komplain. Ini lebih pada soal ketidakpuasan dalam kenyamanan berkendara saja," bebernya.

Baca Juga: Otojadul: Diburu Panther, Inilah Cara Toyota Kijang Terus Lari untuk Pimpin Pasar

Sekarang, dengan banyaknya konsumen mobil mewah yang pindah ke Kijang yang sudah berharga di atas Rp 130 juta, Sofian menilai ada perkembangan tuntutan lebih tinggi.

"Tepatnya, kasus ini merupakan expectation problem. Kami tidak berdiam diri kok. Kasus ini sudah kamilaporkan ke prinsipal di Jepang," imbuh Sofian.

tabloid OTOMOTIF edisi no. 32/VII Senin 21 Desember 1998
Sektor yang bermasalah di-update di Kijang rilisan 1998

Pakai Spiral Bunyi Hilang

Apa sih yang membuat munculnya bunyi di perangkat kopling?

Setelah dideteksi oleh TAM, suara ternyata berasal dari getaran dari sisa putaran matahari (cover clutch) sebelum terpisah total dengan flywheel.

Lantaran release di girboks dihubungkan pipa besi sebagai saluran minyak hidraulis, getaran itu kemudian berlanjut hingga ke pedal.

"Itulah kenapa terdengar bunyi kecil 'kr..kr..kr..' di sekitar pedal kopling," jelas Gunawan Indrajati, manajer servis Tunas Toyota Ciputat.

Baca Juga: Otojadul : Sarat Keringat dan Air Mata Membangun Replika Ford 1932

Bunyi itu sendiri, lanjut Gunawan, sama sekali tak mengganggu performa mekanisme kopling beserta perangkat pendukungnya.

Cuma semata mengusik telinga alias mengurangi kenyamanan.

Kini, solusinya telah ditemukan.

Rangkaian pipa dari master atas yang semula langsung menuju release, diperpanjang.

Caranya, pipa pertama ditambah sekitar 20 mm dan disambung ke hose (slang karet), baru kemudian ke pipa kedua.

Komponen ini pun dipanjangin 70 mm dengan membentuk spiral (sebelumnya lempeng).

Siasat ini adalah upaya meredam getaran yang muncul saat kopling diinjak setengah.

Baca Juga: Otojadul: Honda Nova Dash Jadi Bebek Sport Asal Thailand Termahal dari Tiga Pesaingnya Ini, Berapa Harganya?

Repotnya, modifikasi rangkaian pipa dan hose ini perlu dudukan baru yang mesti dilas (sistem dingin) pada dek.

Selain itu, master atas Kijang baru bermesin bensin pun diganti milik Kijang diesel.

"Punya Kijang diesel sudah dilengkapi akumulator," bilang Gunawan, sembari menggambarkan komponen mungil di bawah master yang berfungsi sebagai peredam getaran tadi.

Dengan begitu, pengoperasian kopling berukuran lebih besar dan tetap ringan, mampu menghilangkan suara yang ditimbulkan.

Tabloid OTOMOTIF edisi no.626/XXV 2015
Ilustrasi, Toyota Kijang Krista lansiran 1999

Solusi ini telah diterapkan pada unit-unit produksi keluaran terbaru (Oktober 1998).

Menurut Gunawan, ini bisa dilihat dari nomor sasis berkepala 23***.

Jadi, buat Anda pemilik Kijang keluaran bulan sebelumnya, cara penanganannya tetap dengan penggantian master kopling punya Kijang diesel.

Begitu pula dengan 'kasus' pintu belakang yang dikeluhkan berisik saat melaju.

Baca Juga: Otojadul: VW Kodok Berubah Sangar Usung Gaya Drag Race Power 170 DK

Komponen pengunci pada kiri dan kanan pilar belakang, terbukti kurang erat 'memegang' pintu, lantaran ukuran karet bantalannya kurang sip.

Maka sejak produk bernomor sasis 23 * * * itu pula, desain karet tatakan dirancang ulang hingga suara besi beradu pun sirna.