Blak-blakan Fajar Gunawan Audiofrog Indonesia; Belajar Otodidak, Bawa Brand Dunia ke Pecinta Audio Nasional

Hendra - Senin, 23 November 2020 | 13:18 WIB

Fajar Gunawan. Dari hobi menjadi bisnis (Hendra - )

GridOto.com- Dunia audio otomotif sangat kompleks, perkembangannya dinamis.

Kebutuhan konsumen akan kualitas audio mumpuni juga meningkat.

Karenanya, produk berkualitas tinggi jadi satu keharusan.

Hal ini diakui Fajar Gunawan, Direktur Audifrog Indonesia saat berbicara santai dengan GridOto.com mengenai perkembangan audio di Indonesia. 

“Tuntutan konsumen audio di dunia otomotif makin tinggi. Pengetahuan konsumen juga makin baik saat ini," kata Fajar Gunawan saat ditemui GridOto.com di Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Ia mengisahkan, keterlibatannya di dunia audio otomotif ini melalui proses yang panjang.

“Saya tidak memiliki background pendidikan di dunia musik atau audio. Saya mempelajari dunia audio secara otodidak,” kenang ayah 1 anak ini.

Setamat SMA ia melanjutkan pendidikan di Jerman.

Tepatnya di Kota Berlin di tahun 1985.

Kebetulan dari tempat tinggalnya di Jerman dekat dengan hall concert, Berliner Philharmoniker yang dibangun pada tahun 1800-an.

Baca Juga: Blak-blakan Daddy Doxa: Cerita Majukan IBID Astra Dengan Inovasi Digital, Sekarang Lelang Kendaraan Bisa Lewat Online

"Ini lokasi konser yang sangat terkenal. Kualitas audionya diakui terbaik," kata Fajar. 

Kebetulan dirinya sangat menyukai musik.

Dan hal ini menjadi kesempatan bagi dirinya untuk mengasah skill audio.

"Saya belajar mengenai audio dari sini. Sering berkunjung ke Berliner Philharmoniker. Dari sini terbuka bahwa menikmati musik yang kualitasnya baik seperti ini,” papar Fajar.

Ketajaman dalam memahami audio makin diperdalam dengan mengikuti semacam seminar. 

Di Jerman, biasanya ada semacam pelatihan dimana beberapa orang diminta mendengarkan sebuah alunan musik. 

“Semacam kontes lah, lalu kita diminta menebak alat musik apa yang dimainkan dalam lantunan musik itu. Susah sekali untuk menebaknya. Kalau benar semua tebakan maka kita nilai mengerti dan mendapat sertifikat Golden Ear. Pelatihan ini sangat mengasah kemampuan audio kita,” bilang Fajar.

Setelah 10 tahun malang-melintang di Jerman, fajar kembali ke tanah air.

Ia meneruskan hobi di audionya. 

Pada tahun 2000 baru ia mulai menjajaki karir profesionalnya dengan menjadi juri kontes audio. 

"Pengalaman ini menambah kepekaan saya terhadap dunia audio," bilang Fajar. 

Selain itu, untuk menambah pengetahuan ia selalu berupaya untuk belajar dari kalangan profesional dunia. 

“Nah, tahun lalu ada penawaran mengelola sebuah merek audio yakni Audifrog yang berasal dari California, Amerika Serikat. Ini sebuah peluang sekaligus tantangan," tutup Fajar.