Sejarah Baterai Mobil Listrik, Ternyata Awalnya Tidak Bisa Diisi Ulang

Dida Argadea - Kamis, 15 Oktober 2020 | 18:15 WIB

Baterai Li-ion jadi andalan mobil listrik modern (Dida Argadea - )

GridOto.com  – Mobil listrik pertama kali dibuat oleh Robert Anderson dan Thomas Davenport pada era 1800-an.

Tentu saja teknologi perkembangan baterai saat itu belum secanggih zaman sekarang.

Kedua penemu ini pun baru bisa menggunakan baterai yang tidak dapat diisi ulang.

Baru ketika tahun 1865, Gaston Plante dari Prancis menemukan rechargeable lead-acid battery, yang dapat diisi ulang.

Selang beberapa tahun kemudian, Camille Faure, masih dari Prancis, menyempurnakan desain baterai yang dapat diisi ulang.

Baca Juga: Isi Daya Baterai Mobil Listrik, Kini Bisa Pakai Aplikasi Charge in

Hal ini turut membuat mobil listrik menjadi semakin aman dan praktis, mobil listrik bahkan sempat populer saat itu.

Kemudian jenis baterai untuk mobil listrik pun terus berkembang.

www.greencarreports.com
Ilustrasi baterai lead-acid dengan teknologi zaman dulu

Selain lead-acid battery, baterai nikel logam hibrida (NiMH) juga kerap dipakai pada mobil listrik zaman dulu.  

Bahkan General Motor juga menggunakan baterai jenis ini pada EV1 yang diproduksi pada tahun 1973.

Spesifikasi baterai NiMH dianggap lebih unggul ketimbang lead-acid battery, karena bobotnya diklaim lebih ringan sehingga bisa mengurangi energi untuk mendorong mobil.

Baterai NiMH juga memiliki kepadatan energi yang lebih besar dari lead-acid battery.

www.toptenscooters.com
Jenis baterai NiMH lebih praktis dan bisa diisi ulang