Gawat! Angka Kecelakaan di Indonesia Makin Tinggi, Didominasi Oleh Pelajar dan Mahasiswa

M. Adam Samudra - Minggu, 20 September 2020 | 13:50 WIB

ilustrasi kecelakaan yang melibatkan Toyota Calya (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat terus berupaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia.

Berdasarkan data statistik yang dikeluarkan Korlantas Polri, terdapat 116.411 kasus kecelakaan atau mengalami kenaikan sebesar 7 persen dari tahun sebelumnya.

"Dari jumlah yang saya sebutkan, kejadian kecelakaan berdasarkan jenjang pendidikan korban tertinggi adalah pelajar dan mahasiswa sebanyak 71.134 kejadian," kata Imran Rasyid, Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat melalui keterangan resminya, Minggu (20/9/2020).

"Sementara kejadian dengan rentang usia 10-14 tahun sebanyak 7.129 kejadian dan kejadian dengan rentang usia 20-24 tahun sebanyak 13.170 kejadian," ucapnya lagi.

Baca Juga: Tes Psikologi SIM Diklaim Turunkan Angka Kecelakaan dan Pelanggaran, Benarkah?

Untuk mencegah hal tersebut terus berlanjut, Kemenhub berupaya menanamkan budaya keselamatan berlalu lintas bagi penduduk usia produktif, terutama generasi muda.

Salah satu caranya dengan menyelenggarakan Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) 2020 di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Kemenhub
Kegiatan Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ)

"Tema tahun ini berfokus pada komitmen untuk menyuarakan keselamatan jalan yang di sertai oleh kepedulian dan peran serta masyarakat," papar Imran.

Imran mengungkapkan, terjadinya insiden kecelakaan biasanya diawali dengan adanya pelanggaran lalu lintas.

Baca Juga: Pria Ini Ketiduran Saat Mobil Teslanya Melaju 140 Km/jam Berkat Autopilot, Kecelakaan Sih Enggak, Tapi...

"Tingginya angka pelanggaran lalu lintas mengindikasikan semakin rendahnya norma dan etika berlalu lintas, serta semakin buruknya budaya keselamatan transportasi jalan di Indonesia," kata Imran.

Imran berharap, dengan kegiatan PNKJ ini mampu menekan angka kecelakaan di wilayah Sulawesi Tenggara.

"Kami berharap kegiatan ini dapat menyalurkan dampak positif bagi masyarakat Sulawesi Tenggara, baik kesehatan maupun keselamatan berlalu lintas di jalan, karena kita adalah pelopor keselamatan," tutup Imran.