GridOto.com - D100 yang merupakan bahan bakar kendaraan diesel ramah lingkungan, berhasil diproduksi sebanyak 1.000 barel per-hari oleh PT Pertamina (Persero) sejak Juli lalu di Kilang Dumai, Riau.
Atas capaian uji coba produksi tersebut, Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia menyampaikan, produksi D100 adalah upaya besar dalam membangun kemandirian di bidang energi.
"Tahun 2019, kita (Indonesia) sudah berhasil memproduksi B20, dan tahun ini (2020) sudah mulai B30, sehingga hal ini bisa menekan impor minyak atau bahan bakar kendaraan," kata Jokowi dalam keterangan resmi Pertamina, Jumat (15/8/2020).
Menurut Jokowi, selain minyak juga ada pengolahan sumber energi lain yang terus dilakukan untuk memajukan industri di Tanah Air.
Baca Juga: Bahan Bakar Green Diesel D-100 Diuji Coba, Menteri Perindustrian: Suara Mesin Halus
“Hilirisasi bahan mentah yang lain juga terus dilakukan secara besar-besaran. Batubara diolah menjadi metanol dan gas dan beberapa kilang dibangun untuk mengolah minyak mentah menjadi minyak jadi, dan sekaligus menjadi penggerak industri petrokimia yang memasok produk industri hilir bernilai tambah tinggi," ujarnya dalam pidato kenegaraan.
"Hal ini akan memperbaiki defisit transaksi berjalan, meningkatkan peluang lapangan kerja dan mulai mengurangi dominasi energi fosil," lanjut Jokowi.
Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, pengolahan bahan bakar ramah lingkungan di Indonesia sangat didukung dengan melimpahnya sumber daya yang diperlukan.
"Indonesia punya semua apa yang diperlukan, tinggal kemudian bagaimana kita secara smart mengolah sumber daya ini menjadi energi yang bisa menciptakan kemandirian dan kedaulatan energi nasional," sebut Nicke.
Baca Juga: Mobil Mesin Diesel, Bagus Pakai Oli Heavy Duty atau Light Duty?
Ia menuturkan, Green Diesel D100 yang memanfaatkan minyak sawit sebagai bahan bakunya, memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi.
"Dengan melimpahnya sawit di indonesia, produksi D100 ini akan menekan defisit impor bahan bakar minyak dari luar negeri sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," jelas Nicke.
Selain D100, Pertamina juga telah berhasil melakukan uji coba produksi Green Gasoline (bensin) di Kilang Plaju serta Cilacap, Jawa tengah sejak 2019.
Nicke menambahkan, uji coba produksi Green Gasoline dinilai menjadi kemajuan besar untuk Indonesia dalam bidang energi.
Baca Juga: Biodiesel B30 Berpotensi Mengandung Air, Begini Penjelasan dari Pakar
"Mengolah minyak sawit menjadi Green Diesel sebenarnya sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan lain di dunia, namun mengolah minyak sawit menjadi Green Gasoline dalam skala operasional baru pertama kali dilakukan di dunia dan Pertamina," tambahnya.
Sekadar informasi, uji coba produksi D100 sudah dilakukan di kilang Dumai sejak 2014, tahapannya mulai dari melakukan injeksi minyak sawit jenis Refined, Bleached & Deodorized Palm Oil (RBDPO).
Setelah itu, Pertamina mendapat injeksi sebesar 7,5 persen RBDPO pada Desember 2014, kemudian 12,5 persen pada Maret 2019, dan terakhir 100 persen pada Juli 2020.
D100 juga merupakan hasil kerjasama Pertamina dengan para peneliti ITB untuk memproduksi katalis merah putih sebagai komponen utamanya.
Baca Juga: Pertamina Mengklaim Targetkan BBM Satu Harga di 83 Wilayah Tertinggal
Apalagi diesel ramah lingkungan tersebut, diyakini akan menyerap minimal 1 juta ton sawit produksi petani per-harinya.