Bicarakan Produksi Mobil Listrik dengan Pihak Hyundai, Luhut : Pembangunan Pabrik Ini Akan Selesai Maret 2021

Ruditya Yogi Wardana - Jumat, 14 Agustus 2020 | 14:16 WIB

Ilustrasi pabrik mobil Hyundai. (Ruditya Yogi Wardana - )

GridOto.com - Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan belum lama ini menerima kunjungan dari Presiden Hyundai Motor Asia Pasific, Lee Young Tack di Kantor Kemenko Marves, Kamis (13/08/2020).

Adapun pertemuan ini membicarakan terkait proyek pembangunan pabrik dan produksi mobil listrik Hyundai di Indonesia.

Luhut mengatakan, proyek pembangunan pabrik Hyundai di Indonesia bakal selesai pada Maret 2021 mendatang.

"Proyek pembangunan pabrik (Hyundai) ini akan selesai bulan Maret tahun 2021 dan setelahnya akan dilakukan banyak uji coba pembuatan (mobil listrik) sampai produksi final di akhir tahun 2021," tulis Luhut di akun Instagram @luhut.pandjaitan, Kamis (13/08/2020)

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Melanda, Pembangunan Pabrik Hyundai di Indonesia Jalan Terus

Luhut menambahkan, kemampuan produksi mobil listrik di pabrik Hyundai ini dikatakan mampu mencapai angka ratusan ribu unit per tahunnya.

"Mereka (Hyundai) juga sampaikan kemampuan produksinya bisa sampai 250 ribu unit (mobil listrik) per tahunnya," imbuhnya.

Selain itu, sebanyak ribuan tenaga kerja asal Indonesia juga akan diserap untuk bekerja di pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

Guna mewujudkannya, pihak Hyundai Motors sudah menyediakan lahan seluas 77 hektar dan menggelontorkan dana sebesar 1,154 miliar Dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 17,1 triliun (kurs 1 Dolar Amerika Serikat = Rp 14.893, 14 Agustis 2020).

Baca Juga: IONIQ Resmi Jadi Sub-Brand Hyundai, Sudah Siapkan Tiga Model Khusus Mengincar Pasar Mobil Listrik

"Tentunya dalam menjalankan proyek mobil listrik ini, Hyundai berjanji akan menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 3.500 orang.

Untuk memproduksi dan mewujudkan proyek ini, Hyundai Motors menyiapkan lahan seluas 77 hektar di mana mereka menggelontorkan dana sebesar 1,154 miliar Dolar," papar Luhut.