Uji Coba BBM D-100 Menggunakan Toyota Kijang Innova Diesel, Menperin Bilang Suara Mesin Halus

Naufal Shafly - Sabtu, 18 Juli 2020 | 10:50 WIB

Menperin bersama Direktur Utama Pertamina menguji coba bahan bakar D-100 di Dumai, Riau. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menguji coba bahan bakar green diesel 100% atau D-100.

Uji coba bahan bakar D-100 garapan Pertamina ini, dilakukan menggunakan Toyota Kijang Innova diesel, di Dumai, Riau.

Saat itu, rombongan Menperin dan Pertamina menjajal ruas jalan Kota Dumai, dari Bandara Pinang Kampai, menuju Kilang Minyak Pertamina RU II Dumai.

“Ketika saya melakukan kunjungan kerja ke DHDT Refinery Unit (RU) II milik Pertamina di Dumai, saya bersama Bu Dirut menaiki mobil yang sudah diuji dengan bahan bakar D-100, dan hasilnya suara mesin halus," kata Agus Gumiwang Kartasasmitadalam siaran pers, Sabtu (18/7/2020).

"Ini sekaligus sosialisasi hasil uji coba pengolahan RBDPO 100 persen,” lanjutnya.

Baca Juga: Menperin Tegaskan Perusahaan Otomotif Harus Bayar Hak Karyawan, Termasuk THR Tepat Waktu!

Menurut Agus, pemerintah memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap keberhasilan pengembangan produk bahan bakar green diesel tersebut.

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengawal implementasi program bahan bakar nabati (BBN), dalam rangka mengoptimalkan sumber daya alam yang berlimpah di Indonesia, khususnya kelapa sawit, sehingga akan meningkatkan kesejahteraan para petani.

“Saya ucapkan selamat kepada Pertamina, khususnya Kilang Dumai yang telah membuktikan bahwa kita mampu dan punya keberanian luar biasa. Dengan proses yang dimulai sejak tahun 2019, kita sama-sama bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan anak negeri dan Pemerintah akan selalu mengawal Pertamina,” papar Agus.

Menperin juga mengapresiasi kepada tim peneliti Institut Teknologi Bandung (ITB) di bawah pimpinan Prof. Dr. Soebagjo, yang telah kerja keras bersama tim Pertamina dengan melakukan rekayasa co-processing minyak sawit.

Baca Juga: Andalkan Suplai Komponen dari China, Begini Kondisi Industri Otomotif Indonesia Menurut Menperin