Penjualan Yamaha Mulai Meningkat Pada PSBB Transisi, Sebut Konsumen Mulai Melirik Motor Lagi

Muhammad Rizqi Pradana - Selasa, 14 Juli 2020 | 15:25 WIB

Memasuki masa new normal, begini Standard Operational Procedure (SOP) protokol kesehatan di dealer Yamaha di Madiun-Kediri. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Kebijakan PSBB Transisi yang diterapkan sejak awal Juni 2020 membuat penjualan motor PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengalami peningkatan.

Dilonggarkannya berbagai batasan mengenai aktivitas masyarakat dalam kondisi pandemi Covid-19 disebut turut ambil bagian.

Hal tersebut diucapkan oleh Antonius Widiantoro, selaku Public Relations Manager YIMM kepada GridOto.com, Senin (13/7/2020).

“Kegiatan ekonomi di Jakarta serta area-area lainnya yang sudah mulai berjalan seperti biasa, mendorong adanya peningkatan tadi,” ujarnya.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Buat Pola Konsumen Yamaha Berubah, Layanan Servis Motor di Rumah Semakin Diminati

Pria yang akrab disapa Anton tersebut enggan untuk memberikan angka pasti, tapi mengaku penjualan mereka sudah lebih sehat dibandingkan pada 3 bulan pertama diterapkannya PSBB lalu.

“Kalau dibandingkan dengan titik penjualan terendah saat mulai PSBB yaitu Maret, April, dan Mei, pastinya sudah mulai ada perbaikan,” ungkap Anton.

Namun, ia mengungkapkan bahwa perjalanan mereka masih jauh jika dibandingkan dengan angka penjualan di masa normal sebelum pandemi.

“Bukan hanya Yamaha, (penjualan) pabrikan motor maupun mobil lainnya juga masih jauh (lebih kecil) kalau dibandingkan dengan masa normal sebelum pandemi, meskipun sudah mulai bangkit perlahan,” tukasnya.

Baca Juga: Langsung Pasang, Nih Bracket Boks Givi Buat Yamaha Lexi dan FreeGo

Ia pun berharap pelonggaran PSBB dapat menjadi awal dari titik balik industri otomotif Indonesia di masa pandemi Covid-19, terutama kendaraan roda dua.

Anton juga menilai, para calon konsumen yang terbiasa menggunakan angkutan umum, kini mulai melirik motor sebagai salah satu alternatif utama.

“Apalagi setelah adanya pembatasan mengenai operasional transportasi umum, para konsumen akhirnya melihat motor sebagai salah satu alternatif utama,” pungkasnya.

“Karena mereka tidak perlu terikat dengan kerumunan orang seperti saat menggunakan angkutan umum, sehingga bisa lebih mudah melakukan physical distancing,” pungkasnya.