Honda dan Toyota Komentari Banyaknya Peredaran Barang Sampah di e-Commerce

Naufal Shafly - Senin, 13 Juli 2020 | 18:00 WIB

Ilustrasi barang sampah atau komponen sampah (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Peredaran barang sampah di sejumlah e-commerce macam Tokopedia, Bukalapak, Blibli dan sejenis lainnya masih sangat sering dijumpai.

Barang sampah merupakan istilah yang kami gunakan, untuk sparepart reject atau rebuild yang dijual oknum pedagang online.

Kenapa disebut sampah? karena secara kualitas barang-barang tersebut harusnya sudah menjadi sampah tetapi masih dijual oleh oknum pedagang.

Biasanya, para pedagang menjual barang sampah ini dengan embel-embel barang black market, lelang, geboks (genuine boks), dan lain sebagainya.

Baca Juga: Bukan Cuma Penjual, Pembeli Barang Sampah Juga Bisa Terseret Kasus Hukum Sob!

Melihat maraknya fenomena seperti ini, Anton Jimmi Suwandy, Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM) memberikan pendapatnya.

Menurutnya, peredaran barang sampah ini cukup menjadi perhatian Toyota, karena dianggap dapat merugikan banyak pihak, salah satunya konsumen.

"Dengan menggunakan suku cadang yang tidak genuine, selain warranty kendaraan bisa gugur, tapi juga memberikan potensi masalah lebih besar ataupun kerusakan yang lebih parah pada kendaraan konsumen," kata Anton.

Senada dengan Anton, Yusak Billy selaku Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM) juga menganjurkan konsumen tidak membeli barang sampah seperti itu.

Baca Juga: Barang Sampah Marak di Situs Belanja Online, Begini Tanggapan Daihatsu dan Mitsubishi