Terus Dorong Wacana Motor Boleh Masuk Tol, Bamsoet: Berguna Kurangi Angka Kecelakaan dan Semrawutnya Jalan Biasa

Muhammad Rizqi Pradana - Senin, 6 Juli 2020 | 20:55 WIB

Bamsoet Terus Dorong Wacana Motor Boleh Masuk Tol, alasannya karena Berguna Kurangi Angka Kecelakaan dan Semrawutnya Jalan Biasa (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Usulan agar motor diperbolehkan untuk memasuki jalan tol telah disampaikan oleh Bambang Soesatyo sejak Januari tahun lalu.

Bahkan hingga kini, pria yang menjabat sebagai Ketua MPR-RI itu terus menyuarakan usulannya itu.

“Kami dorong terus (usulan tersebut), apalagi setiap ada pembangunan ruas tol baru,” ujar pria yang akrab disapa Bamsoet itu di rumah dinasnya di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (4/7/2020).

Bukan tanpa alasan, ia mengatakan bahwa adanya pembatas atau jalur khusus motor di tol, ia menilai angka kecelakaan justru dapat berkurang signifikan.

Baca Juga: Banyak Tudingan Miring Dibalik Usulan Motor Boleh Masuk Tol, Bamsoet Akhirnya Beri Penjelasan

Ia berkaca dari statistik yang didapatnya dari Polda Bali mengenai angka kecelakaan di Tol Bali Mandara, yang sudah dilengkapi jalur khusus motor.

“Selama 10 tahun, hanya ada 10 sampai 12 kecelakaan dan itu semuanya tidak sampai menjatuhkan korban jiwa, paling hanya korban materi,” ujarnya lagi.

Bamsoet menambahkan, membolehkan motor memasuki jalan tol juga bisa mengurangi semrawutnya kondisi jalanan di perkotaan besar terutama Jabodetabek.

Ia beralasan, rata-rata kepadatan di jalanan Bodetabek diakibatkan oleh jumlah pekerja yang harus melakukan perjalanan dari dan ke Jakarta setiap harinya.

Baca Juga: Wacana Motor Masuk Jalan Tol, Komunitas Kawasaki Z: Setuju, Tapi Ada Syaratnya

“Semrawut yang biasa ada di jalanan biasa akan berkurang, karena kepadatannya bergeser ke sana (jalur motor),” ujar Bamsoet.

Jika volume pengguna tol motor membludak pun, pria penggemar motor Harley-Davidson itu mengatakan bahwa kepadatan yang terjadi tidak merembet ke jalur Tol biasa.

“Karena motor tidak akan bisa ‘mengalir’ melebihi jalurnya, sebab terhalang pembatas yang tinggi seperti di Bali atau di Suramadu,” pungkasnya.