Banyak Tudingan Miring Dibalik Usulan Motor Boleh Masuk Tol, Bamsoet Akhirnya Beri Penjelasan

Naufal Shafly - Minggu, 26 April 2020 | 21:00 WIB

Ilustrasi motor masuk Tol di luar negeri (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Bambang Soesatyo pernah membuat pernyataan yang sempat viral di awal 2019 lalu, yakni saat dirinya mengusulkan agar motor diperbolehkan melalui jalan tol.

Usulan tersebut lantas menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

Bahkan, tak sedikit pula yang menuding kebijakan yang diusulkan Bamsoet tersebut untuk menguntungkan dirinya yang hobi mengendarai motor gede.

Kini, setelah lebih dari satu tahun ia melontarkan usulannya, pria yang disapa Bamsoet ini pun mengklarifikasi tudingan tersebut.

Istimewa
Bambang Soesatyo (Baju Putih), saat ngobrol virtual dengan tim OTOMOTIF Group

Baca Juga: Banyak Pengguna Motor Masuk Tol Gara-gara Banjir di Jakarta, Banyak Pelanggaran Nih!

Dalam acara Ngobrol Virtual (Ngovi) yang diselenggarakan OTOMOTIF Grup Kompas Gramedia, ia mengutarakan hal positif dibalik usulan motor boleh masuk tol.

"Saya dituding karena saya punya motor besar makanya saya mengusulkan aturan ini. Padahal, saya justru ingin melarang motor besar masuk tol kecuali hari libur," buka pria yang akrab disapa Bamsoet ini, pada Minggu (26/4/2020).

Selain itu, Bamsoet juga berniat untuk memisahkan jalur motor dan mobil.

"Saat saya menggagas ini, maksud saya bukan dicampur (motor dan mobil dalam satu jalur), tapi dipisah. Kalau dicampur ya jelas makin banyak kecelakaan," tuturnya.

Baca Juga: Sebagian Anggota AISI Dukung Wacana Motor Masuk Tol, Tapi....

Lebih pentingnya lagi, Bamsoet mengusulkan aturan ini untuk memperjuangkan keadilan antara pengguna motor dan mobil.

Istimewa
Bambang Soesatyo (baju putih), semua harus berpikir positif


"Ini untuk keadilan masyarakat, karena selama ini jalan tol hanya untuk pemilik mobil. Harusnya pemilik motor dan pemilik mobil bisa menikmati fasilitas pembangunan dari pajak yang dibayarkannya," imbuhnya.

Pria yang kini menjabat sebagai Ketua MPR RI juga mengaku telah mendorong pemerintah untuk membangun jalur khusus motor di tol, seperti di Bali dan Madura.

Khususnya di jalan tol yang ruasnya masih memungkinkan atau jalan tol yang baru akan dibuat.

"Dari sisi pengelola jalan tol, sebenarnya tidak merugikan juga, walaupun mungkin tarifnya murah, tapi kan volume-nya lebih banyak," tutupnya.