Selain Rusak, Immobilizer Mobil Bisa Tidak Aktif Karena Dua Hal Ini

Radityo Herdianto - Jumat, 26 Juni 2020 | 12:00 WIB

Ilustrasi. Sistem smart keyless entry pada Chevrolet Trax (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Immobilizer menjadi salah satu teknologi pengembangan sistem keamanan mobil dari tindak kejahatan.

Sistem immobilizer mobil akan menghidupkan mesin ketika sensor yang berada di dalam mobil mendeteksi frekuensi dari remote yang sesuai.

Tanpa ada kerusakan, ada beberapa kasus mobil yang tidak bisa menyala karena sensor immobilizer mendadak tidak aktif.

"Biasanya mobil sulit dinyalakan waktu parkir di dekat menara Base Transceiver Station (BTS) sebagai frekuensi sinyal alat komunikasi," terang Raymond kepada GridOto.com.

Menurut Raymond, menara BTS menghasilkan gelombang elektromagnetik dengan kekuatan yang cukup tinggi, cukup untuk mengacaukan sinyal frekuensi radio immobilizer.

mediakorannusantara.com
Ilustrasi. Menara Base Transceiver Station (BTS)

Baca Juga: Recall Mitsubishi Xpander, Kenapa di Indonesia Baru Sekarang?

"Sinyal transponder di dalam remote jadi error atau terhalang dan tidak bisa dideteksi receiver di dalam mobil," ujar Raymond.

Selain dari menara BTS, bagi pemilik mobil dengan immobilizer yang parkir di area dekat alat jammer juga akan kesulitan untuk menyalakan mobil.

"Jammer biasa dipakai oleh orang tertentu atau area yang restricted, sifatnya mengacaukan sinyal di sekitar supaya tidak ada penyusup atau penyadap" jelas Raymond.

Sedangkan immobilizer mengandalkan frekuensi radio dari transponder yang juga akan ikut 'diacak' oleh jammer sehingga receiver tidak bisa menangkap sinyal.

"Antara transponder dengan receiver, baik salah satu atau keduanya tidak ketemu dan tidak cocok otomatis komputer tidak akan mengaktifkan sistem pembakaran mobil, mobil tidak akan menyala," tekan Raymond.