Mesin Mobil Mengalami Knocking? Seperti Ini Gejala yang Muncul

Radityo Herdianto - Kamis, 4 Juni 2020 | 10:00 WIB

Ilustrasi SPBU Pertamina (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Penggunaan bahan bakar mobil harus disesuaikan dengan besarnya spesifikasi kompresi mesin.

Jika pemilik mobil menggunakan bahan bakar dengan angka RON rendah dengan kompresi mesin tinggi akan memicu gejala knocking.

"Mesin terasa bergetar dalam posisi idle atau saat putaran rendah karena timing pembakaran tidak tepat," buka Hans Steven, pemilik bengkel Speed'Z Performance Tangerang kepada GridOto.com.

Menurut Hans, hal ini disebabkan oktan BBM yang digunakan lebih rendah daripada besar tekanan saat proses kompresi mesin.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Mesin Toyota Agya 1.200 cc 4 Silinder Dual VVT-i

Baca Juga: Sering Purging Bisa Bikin Mesin Diesel Cepat Rusak, Apa Benar?

"Waktu piston naik bahan bakar tidak kuat menahan kompresi, akhirnya terbakar dulu sebelum proses kompresi selesai, piston sudah turun duluan," terang Hans.

Lanjut Hans, timing pembakaran yang tidak sempurna juga akan memicu bunyi kasar 'tek tek' di area mesin yang cukup keras terdengar dari luar.

Mesin mobil mulai mengalami knocking juga bisa ditandai dengan penurunan performa mesin yang cukup signifikan.

"Waktu akselerasi mesin terasa brebet atau nyendat, mobil rasanya seperti tertahan lajunya," ujar Hans.

"Karena timing pembakaran yang sudah tidak sesuai, output tenaga dari hasil bakaran bahan bakar jadi kacau," tekan Hans.