Dinilai Paling Aman, Ini Dua Kelemahan Utama Tambal Ban Tip Top

Radityo Herdianto - Kamis, 23 April 2020 | 11:00 WIB

Proses tambal ban dengan metode tiptop dan press untuk sobek samping (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Tambal ban mobil dari dalam yang lebih dikenal dengan tambal ban tip top dinilai lebih aman dari tambal tusuk.

Menggunakan karet dan perekat khusus yang ditempelkan dari dalam ban meminimalisir risiko kerusakan baru pada bekas lubang bocor ban mobil.

Meski dianggap lebih aman, tambal ban tip top memiliki kekurangan yang membuatnya masih kurang populer digunakan pemilik mobil.

"Bisa dikatakan proses tambal ban tip top memerlukan waktu yang cukup lama, banyak yang menanggap kurang praktis," terang Rendy Cristian Darmawan, Kepala Mekanik Bengkel Nawilis Radio Dalam kepada GridOto.com.

Rendy menuturkan, untuk proses pembongkaran roda dan melepas ban mobil dari pelek setidaknya membutuhkan waktu 15 menit per roda.

tambal ban tech

Baca Juga: Hal Inilah yang Mendasari Perbedaan Gaya Berkendara Pria dengan Wanita

Belum lagi selama proses penambalan perlu mengikis bagian karet dalam ban untuk membentuk pola, juga menunggu proses pengeringan setelah diberi lem agar karet khusus yang ditempel dari dalam bisa merekat kuat.

"Kalau ditotal kira-kira bisa 45 menit sampai 1 jam untuk satu titik kebocoran, bisa lebih lama lagi kalau ada lebih dari satu titik kebocoran atau ada di ban yang berbeda," ujar Rendy.

Dengan teknologi yang lebih canggih tambal ban tip top juga harus dibayar dengan harga yang relatif lebih mahal, setidaknya mulai dari Rp 60 ribuan per titik kebocoran.

"Biasanya pemilik mobil melihat ini hanya karena sifatnya yang emergency, tapi dari metode dan manfaat jangka panjang tentu jauh lebih aman daripada tambal tusuk," tekan Rendy.