Insiden Nissan GT-R Buktikan Jalan Tol Bukan Arena Balap, Psikolog Jelaskan Pemicu Kebut-kebutan

Harun Rasyid - Minggu, 5 April 2020 | 15:14 WIB

Nissan GT-R yang mengalami kecelakaan tunggal di tol Jagorawi (Harun Rasyid - )

"Keinginan untuk menguji kendaraan ini bisa dipicu oleh rasa ingin tahu atau penasaran pada kemampuan kendaraan yang sedang dikendarai, apalagi mobil sport," jelasnya kepada GridOto.com

Hal itu dibarengi dengan keinginan menguji skill mengemudi, apakah ia bisa mengendalikan kendaraan dalam kecepatan tinggi.

"Faktor terakhir, karena memang pengendara suka dengan kegiatan yang memacu adrenalin salah satunya kebut-kebutan," tambahnya lagi.

Banner unik larangan ngebut di Jalan Raya Bungursari, Desa Cibungur, Kabupaten Purwakarta.


Demi mengurangi risiko kecelakaan, pemerintah memang mengatur batas kecepatan berkendara mulai dari jalan tol, jalan protokol, jalan antarkota sampai jalan lingkungan.

Namun hal itu harus dibarengi juga dengan tindakan waspada dan berkendara secara safety.

Baca Juga: Nissan GT-R Dikendarai Wakil Jaksa Agung Arminsyah Terbakar di Tol Cibubur, Begini Penjelasan Polisi

Menurut Vera, cara psikologis yang dilakukan untuk mengurangi risiko kecelakaan, yaitu selalu waspada, pilah-pilah alasan mengapa harus mengebut sesuai aturan batas kecepatan.

"Kemudian Sadar akan kemampuan mengemudi sendiri dan mengutamakan keselamatan diri, karena ada orang lain yang bergantung pada diri kita, misalnya keluarga," tutupnya.