Street Manners: Tips Aman Berhenti Darurat di Bahu Jalan Tol

Radityo Herdianto - Selasa, 24 Maret 2020 | 12:00 WIB

Ilustrasi Ruas Jalan Tol (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Saat melaju di jalan tol, terdapat lajur jalan di sebelah paling kiri yang umum disebut dengan bahu jalan tol.

Ditandai dengan garis lurus tanpa putus, bahu jalan tol bukan menjadi tempat menyalip atau tempat mobil melaju karena digunakan sebagai jalur darurat.

"Kalau tidak terlalu penting seperti berhenti istirahat atau sekedar mengecek, berhenti di bahu jalan tol cukup berbahaya karena arus lalu lintas yang kecepatannya tinggi," tegas Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) kepada GridOto.com.

Kalau memang terjadi hal darurat dan memaksa harus berhenti, berikut tips berhenti darurat di bahu jalan tol yang aman.

Wajib nyalakan lampu hazzard sebagai isyarat ke pengemudi lain bahwa kondisi mobil Anda sedang dalam berhenti darurat.

Radityo Herdianto
Pasang Segitiga Pengaman saat Berhenti di Bahu Jalan Tol

(Baca Juga: Street Manners: Segini Jaga Jarak yang Aman Saat Mengemudikan Mobil)

"Pasang segitiga darurat paling minimal 30 meter dari jarak mobil sebagai ruang aman dan menjadi tanda antisipasi jika ada manuver mobil di sekitar bahu jalan," jelas Sony.

Kalau tidak sedang sendiri, mintalah bantuan satu penumpang untuk menjadi marshall atau pemandu di belakang mobil sebagai tambahan isyarat setelah segitiga darurat.

Dalam kondisi lalu lintas kecepatan tinggi, fungsi marshall bisa membantu pengemudi lain mengantisipasi keberadaan mobil yang sedang berhenti.

Kalau di dalam mobil ada lebih dari dua orang, wajib keluarkan sisa penumpang dari dalam mobil, hindari menunggu di dalam mobil. 

"Jika terjadi kondisi terburuk mobil ditabrak, korban jiwa bisa diminimalisir karena tidak ada orang di dalam kabin," tekan Sony.