Sistem Dual-Axis Steering (DAS) pada Setir Mobil Mercedes W11 Milik Lewis Hamilton Menuai Kontroversi

Fendi - Jumat, 21 Februari 2020 | 15:30 WIB

Dengan sistem DAS, Lewis Hamilton menggerakkan setir mobilnya maju dan mundur untuk mengatur posisi roda depan mobil Mercedes W11 (Fendi - )


GridOto.com – Mobil Mercedes W11 yang dikemudikan Lewis Hamilton pada tes pramusim F1 Barcelona hari Kamis (20/2/2020), menuai kontroversi karena sistem DAS setir mobilnya.

Pada tes pramusim F1 2020 hari kedua, Lewis Hamilton dan tim Mercedes bikin heboh.

Yaitu, ditemukannya mekanisme baru pada setir mobil Mercedes W11 Hamilton yang disebut Dual-Axis Steering (DAS).

Diketahui dari video kamera onboard. Lewis Hamilton ‘kepergok’ menggerakkan kemudi mobilnya di trek lurus dan menjelang masuk tikungan Circuit de Barcelona-Catalunya.

(Baca Juga: Tes Pramusim F1 Barcelona Hari Kedua: Kimi Raikkonen Tercepat, Heboh Setir Mobil Lewis Hamilton Terlihat Aneh)

Pembalap dan petinggi tim menggunjingkan sistem DAS itu. Mempertanyakan apakah itu legal atau ilegal.

Pada cuplikan kamera onboard, mekanisme DAS terlihat bekerja untuk mengatur posisi roda depan mobil Mercedes W11.

Saat melaju di trek lurus, Lewis Hamilton menarik setir mobil ke arah tubuhnya.

Kemudian mendorong ke depan ketika mobilnya mendekati tikungan.

Dikutip GridOto.com dari motorsport.com, direktur teknik Mercedes, James Allison memberi tahu sistem baru itu di sirkuit Barcelona hari Kamis.

Ia menyebut sistem baru itu sebagai DAS (Dual-Axis Steering) atau kemudi poros ganda.

Namun James Allison tak ingin membeberkan lebih jauh bagaimana cara kerjanya.

"Kami memiliki sistem di dalam mobil, itu ide yang baru," kata James Allison kepada Formula 1.

“Kami punya nama untuk itu. Ini disebut DAS, jika Anda tertarik,” lanjutnya.

(Baca Juga: Tes Pramusim F1 Barcelona Hari Pertama: Lewis Hamilton Pimpin Tim Mercedes Posisi 1-2)

“Itu hanya memberi dimensi ekstra kepada sistem kemudi pembalap, yang kami harap akan berguna sepanjang tahun,” sebutnya.

Allison yakin sistem baru itu tidak melanggar regulasi FIA dan tidaak membahayakan.

"Ini bukan hal baru bagi FIA, peraturannya cukup jelas tentang apa yang diperbolehkan di sistem pengemudian dan saya cukup yakin jika itu memenuhi semua persyaratannya," ujarnya.