Ramai Tol Cipurang Terancam Putus Akibat Longsor, Polisi Sebut Hoax

M. Adam Samudra - Senin, 17 Februari 2020 | 07:10 WIB

Peristiwa longsor yang terjadi di Desa Sukatani mengacam sebagian jalan Tol Cipularang. (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Ramai soal sebaran foto Tol Cipularang KM 118+600, yang menimbulkan longsor dan mengakibatkan jalan tol tersebut terancam putus pada Minggu (16/2/2020), itu tidak benar

Foto viral tersebut tersebar di media sosial lainnya, merupakan foto yang diambil pada saat kejadian longsor pada hari Selasa lalu (11/2/2020).

Jasa Marga menegaskan bahwa saat ini tidak ada longsor lanjutan.

Menanggapi hal itu, Kasat PJR Dirlantas Polda Jabar Kompol Zainal Abidin yang menyatakan bahwa Jalan Tol Cipularang, khususnya KM 118+600 masih dapat dilintasi kedua arah.

(Baca Juga: Longsor di Desa Sukatani Acam Sebagian Badan Jalan Tol Cipularang KM 118, Jasa Marga Pastikan Masih Aman Dilalui)

"Kepada seluruh pengguna jalan yang melintasi Tol Cipularang, kami sampaikan bahwa hingga sore ini, jalan tol tersebut baik yang menuju Bandung maupun yang menuju ke arah Jakarta masih aman untuk dilintasi di kedua arah," kata Zainal di Jakarta, Minggu (16/2/2020).

"Sehingga informasi-informasi yang beredar, apalagi sampai jalan terputus, itu tidak benar. Sekali lagi dipastikan, hingga sore ini Jalan Tol Cipularang, khususnya KM 118+600, masih dapat dilintasi di kedua arah dengan aman," sambung Kompol Zainal.

Kondisi saat ini pada lokasi longsor KM 118+600 Arah Jakarta, telah dilakukan pemasangan dolken/cerucuk dan sandbag, pemasangan terpal untuk menghindari meresapnya air hujan secara langsung, pengaliran drainase air hujan, serta menyiagakan petugas pengawasan.

Telah dilakukan pengujian sondir pada area longsoran untuk mengetahui karakteristik tanah, selanjutnya direncanakan untuk penanganan lereng dengan melakukan perkuatan boredpile dan retaining wall.

(Baca Juga: Sosialisasi Pembangunan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, Jasa Marga Imbau Warga Waspada Calo!)

Hal ini dilakukan untuk menstabilkan kondisi lereng, serta melakukan penataan saluran air dan perbaikan saluran irigasi.

Selain itu, penanganan longsor juga dilakukan secara komprehensif dengan mengantisipasi genangan yang tepatnya berada 8 meter dari Rumija KM 118+600 Arah Bandung, dengan menggunakan 5 buah pompa dengan kapasitas total 450 liter/detik.