Punya Mobil Dinas Jeep Rubicon, Bupati Karanganyar Umbar Potensi Wisata Otomotif di Daerahnya

Gayuh Satriyo Wibowo - Jumat, 17 Januari 2020 | 10:43 WIB

Jeep Wrangler Rubicon Mobil Dinas Bupati Karanganyar, Juliyatmono, di depan kantor Tribunnews.com (Gayuh Satriyo Wibowo - )

GridOto.com - Nama Juliyatmono, Bupati Karanganyar ini ramai diperbincangkan khalayak ramai mulai Desember 2019 ketika mengganti mobil dinasnya dengan Jeep Wrangler Rubicon.

Mobil model jip besutan merek Amerika berkelir oranye ini didapuk mengusung pelat merah bernomor AD 1 F.

Juliyatmono sendiri menjelaskan kepada GridOto.com alasan kuatnya untuk menjadikan mobil 4x4 ini sebagai kendaraan 'tempur'nya.

(Baca Juga: Ketemu Langsung Jeep Rubicon Bupati Karanganyar, Kata Juliyatmono Bukan Buat Off-Road!)

Ryantono Puji
Bupati Karanganyar, Juliyatmono menggunakan mobil dinas barunya, Jeep Wrangler Rubicon

"Di tanjakan, di medan apapun lincah, memang membantu sekali," ujarnya, Kamis (16/1/2020).

Kendaraan dengan kemampuan melibas medan all-terrain ini menurutnya sangat dibutuhkan untuk mensupport mobilitasnya.

Apalagi ia mengatakan masih banyak jalanan dengan medan sulit seperti Cetho, Tawangmangu, Sukuh, maupun Jatiyoso.

Hal tersebut juga yang menjadi daya tarik Kabupaten Karanganyar di mata off-roader.

(Baca Juga: Intip Langsung Detail Jeep Rubicon Mobil Dinas Bupati Karanganyar, Ada Ubahan Nggak Ya?)

Ia menceritakan salah satu wilayah di daerah yang dipimpinnya dengan daya tarik wisata otomotif khususnya off-road.

"Di Hutan Bromo kawasan hutan produksi yang lokasinya dekat kota," terang Juliyatmono.

Hutan Bromo ini terletak di Desa Delingan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.

Orang nomor satu di Karanganyar ini juga menceritakan banyak rekan-rekan pencinta off-road yang telah menjajalnya.

(Baca Juga: Heboh Jeep Wrangler Rubicon Jadi Mobil Dinas Bupati Karanganyar, Modifannya Bisa Sekeren Ini)

Tak hanya Hutan Bromo, Juliyatmono menceritakan banyak 'pencinta trek tanah' dan medan terjal yang sering datang ke Karanganyar.

Salah satu alasannya karena banyaknya lokasi yang berpotensi menjadi wisata otomotif off-road.

Hingga para komunitas tersebut sudah memiliki rute favorit masing-masing.

"Sekaligus promosi wisata wilayah kita. Semakin banyak berkunjung kan semakin hebat juga," tambahnya.