Sejarah Koenigsegg, Supercar yang Diciptakan oleh Pengusaha Ayam

Ditta Aditya Pratama - Senin, 30 Desember 2019 | 20:41 WIB

Koenigsegg Jesko (Ditta Aditya Pratama - )

Sesuai namanya, Koenigsegg One:1 punya power to weight ratio 1:1.

Terlihat dari bobot total mobil ini yaitu 1.360kg dan power maksimal mobil ini yaitu 1.360 dk.

Hanya ada 7 Koenigsegg One:1 yang dibuat, 6 dijual ke publik dan 1 lagi dijadikan bahan pengembangan di pabriknya.

Nah Koenigsegg One:1 ini sukses menembus rekor sebelumnya, kecepatan 0-300 km/jam cuma ditempuh dalam waktu 17,85 detik saja Sob!

Era mobil hybrid dan listrik yang mulai berkembang membuat Koenigsegg memperkenalkan Regera yang dibekali tiga motor listrik pada tahun 2015.

Powernya? Duh kayaknya kalau mobil ini dikasih sayap sih bisa terbang... Tembus 1.500 dk!

Apanya yang bikin gokil? Koenigsegg Regera tidak dibekali gearbox jadi power sebesar itu langsung ditransfer ke roda belakang.

arnaud taquet
Koenigsegg Agera RS

Rencananya Koenigsegg akan memproduksi Regera sebanyak 80 unit dalam waktu 5 tahun.

Di tahun yang sama, Koenigsegg juga memperlihatkan Agera RS yang merupakan versi 'waras' dari Koenigsegg One:1.

Agera RS adalah mobil Koenigsegg yang punya power tertinggi walau cuma menenggak bahan bakar biasa (bukan etanol) dengan power "hanya" 1.160 dk.

Teknologinya sudah serba digital dan terkomputerisasi, bahkan settingan suspensi akan tersimpan di cloud server Koenigsegg dan kalau mau diubah-ubah, tinggal online dan ganti saja settingannya via komputer.

Perkembangan terakhir dari Koenigsegg Agera adalah Agera Final yang diperkenalkan pada tahun 2016.

Mobil ini adalah penutup dari seluruh seri Koenigsegg Agera dan hanya diproduksi 3 unit saja.

Dibuat dengan basis Koenigsegg Agera RS, 3 orang beruntung (dan super kaya) yang memiliki Agera Final akan diberikan kebebasan memilih seluruh part custom dari pabrik Koenigsegg dengan gratis.

Selain itu sang pemilik mobil ini akan diberikan keistimewaan khusus mendesain sistem aerodinamika yang hanya akan diterapkan di Agera Final.

Koenigsegg
Christian von Koenigsegg memperlihatkan Agera Final di Genewa Motor Show 2016

Koenigsegg Agera Final pertama sudah dipajang di Genewa Motor Show 2016 lalu dan mendapatkan sebutan The One of One.

Sisa 2 unit lagi akan diproduksi menjelang akhir produksi Koenigsegg Agera RS.

Kemudian seri Koenigsegg terakhir adalah Koenigsegg Jesko yang diperkenalkan pada tahun 2019.

Dapur pacunya merupakan pengembangan dari Koenigsegg Agera yaitu V8 5.000 cc dengan twin turbocharger.

Matti Blume
Koenigsegg Jesko

Performa Koenigsegg Jesko tergolong 'gila' dengan power maksimum 1.280 dk dengan bensin biasa, hingga 1.603 dk jika menggunakan E85 biofuel.

Ngomongin namanya Jesko ternyata nama ayah dari Christian Koenigsegg.

Sebelum diberi nama resmi, Koenigsegg Jesko punya kode internal khusus yang sempat bikin ramai jagat otomotif dengan nama 'Ragnarok'.

Koenigsegg Jesko yang diperkenalkan di Geneva Motor Show 2019 cuma akan dibuat 125 unit.

(Baca Juga: Koenigsegg Berencana Membangun Supercar Hybrid Untuk Tahun 2020)

Gilanya, slot pemesanan sudah habis!

Enggak nyangka ya, dalam waktu hanya 25 tahun seorang tukang ayam asal Swedia sukses mewujudkan mimpinya membuat supercar terkencang di dunia.

“Saya tidak punya pilihan lain selain membuat apa yang saya pikir sebagai mobil terbaik yang bisa saya buat dengan tangan sendiri,” ujar Christian von Koenigsegg.

Kisah Koenigsegg ini pembuktian bahwa mimpi memang harus dikejar dengan berusaha, jangan cuma berharap keajaiban datang Sob!