Produsen Motor Listrik Semarang BF Goodrich Tetap Pede Jualan Meski Terkendala Regulasi, Model Cafe Racer Jadi Andalan

Ditta Aditya Pratama - Kamis, 5 Desember 2019 | 21:49 WIB

BF Goodrich tipe BF.CG (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Meski enggak kelihatan dari namanya, produsen motor listrik BF Goodrich ternyata berbasis di Semarang, Jawa Tengah.

Meski baru memulai karir di segmen motor listrik jelang pertengahan 2019, sudah ada empat model yang ditawarkan dengan gaya cafe racer dan skutik.

"Kendaraan listrik ini kan sedang digalakkan pemerintah jadi kami hadir untuk meningkatkan awareness masyarakat sekaligus memberi edukasi ke konsumen soal produk kami," kata Muhammad Harun Jihad, Sales Manager BF Goodrich.

Khusus di event ini, BF Goodrich membanderol produknya dengan harga khusus.

(Baca Juga: Kalashnikov Perkenalkan Lagi Konsep Motor Listrik Buatannya, Kali Ini Berbentuk Cafe Racer)

"Di event ini kami menjual tipe BF.G2, BF.Q7, BF-Small S dan BF.CG dengan harga khusus mulai dari Rp 8 juta hingga Rp 19,8 juta," ujar Muhammad.

Keunggulan BF Goodrich menurut Muhammad terletak di watt-nya yang rendah dan harganya yang murah.

"Motor listrik kami selain harganya terjangkau juga bisa dicas dirumah dengan tegangan rendah. Misalnya jika rice cooker saja bisa sampai 300 watt dicolok bisa 24 jam, motor listrik kami watt-nya cuma 200-an dan di cas gak sampe seharian," terangnya.

"Dibandingkan harga motor konvensional, motor listrik kami lebih terjangkau, tapi yang paling penting kami bisa memperkenalkan ke masyarakat kalau motor listrik itu murah, aman dan nyaman," tutup Muhammad.

Harun/GridOto.com
Booth BF Goodrich di IIMS Motobike Expo 2019


BF Goodrich juga menyediakan motor listrik niaga beroda tiga dengan boks dibelakang yang dijual mulai Rp 19.900.000.

"Kami ada outlet kecil-kecilan di Jakarta, Semarang, Solo, Yogyakarta, Pekalongan, Semarang, Papua, dan nantinya Bali dan Palembang," kata Head of Sales BF Goodrich Dian Sawastia Jaya di sela-sela IIMS Motobike Expo 2019, Jakarta, Minggu (1/12/2019).

Meski demikian, motor masih terkendala surat jalan. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan regulasi tentang uji tipe kendaraan listrik belum rampung.

"Harga masih off-the-road, memang masih untuk penggunaan terbatas. Sebab, belum uji tipe. Kami masih menunggu kabar pemerintah untuk regulasi dan aturan terkait hal itu," katanya.