Konsumen Indonesia Masih Nomor Satukan Harga Ketimbang Kualitas, Begini Cara Bosch Edukasi Pasar

Naufal Shafly - Kamis, 7 November 2019 | 20:15 WIB

Ilustrasi penjualan komponen aftermarket Bosch (Naufal Shafly - )

B

GridOto.com - Kebanyakan konsumen di Indonesia masih menomorsatukan harga ketimbang kualitas dalam membeli produk aftermarket.

Bahkan, tak jarang konsumen yang lebih memilih membeli barang 'abal-abal' karena harganya jauh lebih murah.

Kebiasaan konsumen ini dianggap PT Robert Bosch sebagai suatu tantangan dalam pasar aftermarket Indonesia.

Padahal, memakai komponen dengan kualitas buruk dapat mempengaruhi performa kendaraan.

(Baca Juga: Deretan Pencapaian Bosch 2018, Mulai dari Produksi ECU Made in Indonesia Hingga Kenalkan Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik)

"Apa yang Anda dapatkan sesuai dengan apa yang Anda bayarkan," ucap Sourabh Rautela, Country Marketing Manager Automotive Aftermarket Division PT Robert Bosch.

"Apalagi kalau berbicara mengenai spare part otomotif, yang harus Anda perhatikan adalah pengaruh dari kualitas spare part tersebut tidak terbatas hanya pada produk tersebut," lanjutnya.

"Contohnya saja injektor, yang memasok bahan bakar ke mesin mobil Anda," sebutnya.

"Kalau kualitasnya jelek, maka efisiensi pembakaran mesin akan menurun. Bisa muncul asap hitam yang tidak bagus untuk lingkungan, performa mesin akan turun, mesin juga akan lebih cepat rusak," tambahnya.

Meski begitu, banyak konsumen di Indonesia yang belum memiliki pemahaman demikian.

Untuk mengatasinya, ia mengaku punya beberapa cara untuk mengedukasi konsumen atas hal tersebut.

(Baca Juga: Memiliki Berbagai Kesiapan Teknologi, Bosch Akan Jual Kendaraan Listrik Merek Sendiri?)

"Saat ini, kami berfokus pada komunitas mobil untuk membuat mereka mengerti tentang produk-produk Bosch dan value yang mereka dapatkan dari produk tersebut," ucapnya.

Sourabh mengatakan, beberapa waktu lalu Bosch turut menjadi sponsor acara komunitas dengan peserta sekitar 600 orang.

Tujuannya, untuk mengedukasi keuntungan memakai produk aftermarket yang berkualitas.

"Sejak awal tahun ini juga, kami sedang gencar menarget segmen bengkel, karena bengkel memiliki pengaruh besar dalam keputusan konsumen," ucapnya.

(Baca Juga: Punya Divisi Kendaraan Listrik, Bosch Nyatakan Siap Sambut Era Elektrifikasi di Indonesia)

"Bahkan saya pun kalau bawa mobil ke bengkel, saya akan percaya kepada keputusan dan rekomendasi dari mekanik yang ada di sana," sambungnya.

"Kalau kami ingin konsumen mengerti value yang dimiliki oleh produk Bosch, satu hal yang harus kami lakukan adalah meyakinkan dan membuat bengkel-bengkel mengerti soal itu," jelas Sourabh Rautela.