Sejarah Formula E, dari Coret-coret di Belakang Tisu, kini Jadi Calon Raksasa Baru Motorsport

Muhammad Rizqi Pradana - Senin, 26 Agustus 2019 | 21:17 WIB

Selain mobil milik Nissan, ada 7 pabrikan mobil lainnya yang ikut balap Formula E. (Muhammad Rizqi Pradana - )

GridOto.com - Kalau dibandingkan dengan balapan formula lainnya yang ada di dunia, umur Formula E (FE) yang baru 5 tahun bisa dibilang muda.

Meskipun begitu, FE membuktikan bahwa tidak butuh waktu berpuluh-puluh tahun untuk menjadi salah satu bentuk motorsport paling bergengsi di muka bumi.

Dilansir dari laman website resmi mereka, FE berawal dari coret-coretan di belakang tisu restoran di Paris, Prancis pada tanggal 3 Maret 2011.

Coret-coret tersebut adalah milik Jean Todt, Presiden FIA yang menginginkan balapan formula bermesin listrik sebagai cara untuk mendemonstrasikan potensi kendaraan berbasis listrik sebagai alternatif yang lebih bersih dan lebih baik.

(Baca Juga: Ramai Jakarta Ingin Gelar Balapan Formula E Tahun Depan, Apa Sih Formula E Itu?)

engadget
Balapan perdana Formula E di jalanan Olympic City, Beijing pada tahun 2014.

Mesin listrik, balapan di tengah perkotaan, serta partisipasi fans menjadi tiga pilar untuk FE, yang dilaksanakan oleh pebisnis asal Spanyol, Alejandro Agag, yang ada bersama Todt hari itu.

Tiga tahun sejak pembicaraan tersebut berlalu, Formula E memulai balapan pertamanya di jalanan Olympic Park di kota Beijing, Tiongkok pada tahun 2014.

Memakai mobil Spark-Renault SRT_01E, 10 tim dan 20 pembalap yang terdiri dari 3 tim pabrikan dan 7 privateer ikut serta dalam musim perdana Formula E.

Karena keterbatasan teknologi baterai untuk mobil listrik saat itu, SRT_01E tidak mempunyai cukup cadangan energi untuk menyelesaikan keseluruhan balapan.