Mengapa Catalytic Converter Punya Pengaruh Besar ke Hasil Uji Emisi?

Radityo Herdianto - Jumat, 23 Agustus 2019 | 10:00 WIB

Knalpot dikustom dari header sampai muffler (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Tidak ada salahnya pemilik mobil bisa mencoba melakukan uji emisi gas buang di beberapa bengkel yang memiliki fasilitas dan alat pengujian.

Catalytic converter, salah satu komponen di knalpot mobil ini ternyata punya pengaruh besar terhadap emisi gas buang yang dihasilkan mesin.

Meskipun jarang rusak, tapi jangan sepelekan komponen ini bila Anda ingin mobilnya lulus uji emisi.

"Catalytic converter itu kan fungsinya untuk menekan jumlah senyawa karbon monoksida (CO) yang tinggi dari hasil pembakaran bahan bakar di mesin," jelas Rendi Cristian Darmawan, kepala mekanik bengkel Nawilis Radio Dalam kepada GridOto.com.

Parameter utama ketentuan mobil bisa lulus uji emisi atau tidak adalah kandungan CO dengan nilai ambang batas 1,5% vol dan hidrokarbon (HC) dengan nilai ambang batas 200 ppm.

Dwi Wahyu R./GridOto.com
Alat uji emisi gas buang

(Baca Juga: Tak Usah Takut Atau Ragu, Ini Tips Agar Mobil Anda Lulus Uji Emisi)

Bila catalytic converter dilepas atau rusak, mesin berpotensi mengeluarkan kandungan CO melebihi ambang batas dan tidak lulus uji emisi.

"Komponen ini kan mengubah senyawa CO yang tinggi dari hasil pembakaran di mesin menjadi senyawa air (H2O) dan karbon dioksida (CO2)," jelas Rendi.

Setidaknya senyawa gas buang yang dihasilkan kendaraan mengandung senyawa ada manfaatnya, misalkan tanaman yang memerlukan H2O dan CO2 untuk tumbuh.

"Sedangkan CO itu kan senyawa yang tidak ada manfaatnya, cuma racun saja," tutup Rendi.