Pahami, Begini Cara Gampang Membaca Hasil Uji Emisi Gas Buang

Ryan Fasha - Rabu, 21 Agustus 2019 | 12:00 WIB

Alat uji emisi (Ryan Fasha - )

Sebagai contoh pada Toyota Calya tahun 2017 saat uji emisi mendapatkan hasil CO 0,01% vol, CO2 14,1% vol, dan O2 0,04% vol.

Jadi, hasil dari kandungan CO dan O2 tidak sampai 1%, padahal standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah terkait uji emisi adalah 1,5% vol untuk CO dan 0,09% vol untuk O2.

ryan/gridoto.com
hasil uji emisi Toyota Calya 2017

(Baca Juga: Mau Coba Uji Emisi Gas Buang Mobil? Begini Proses Pengujiannya)

Sedangkan untuk CO2 14,1% dan mendekat standar baku mutu yang ditetapkan pemerintah yakni 14,4% vol yang berarti sistem pembakaran mesin mendekati sempurna.

Jadi hasil uji emisi Toyota Calya masih jauh di bawah ambang batas untuk nilai CO2 dan O2.

Sementara untuk nilai HC (Hidrokarbon) sisa bensin yang tidak terbakar di ruang bakar satuannya ppm (part per million) volume.

Hasil HC dari Toyota Calya yakni 4 ppm volume, sedangkan ambang batas maksimal lulus uji emisi berada di 200 ppm volume.

Itu berarti sangat jauh dari ambang batas standar baku mutu uji emisi yang ditetapkan pemerintah.

Dwi Wahyu R./GridOto.com
Alat uji emisi gas buang

(Baca Juga: Beib, Apakah Mobil di Atas 10 tahun Masih Bisa Lulus Uji Emisi?)

Bagaimana dengan lamda?

Lamda adalah perbandingan bensin dan udara di asap gas buang.

Nilainya harus mendekati 1 yang berarti pembakaran mobil ideal.

"Kalau nilainya di atas 1 berarti mobil terlalu irit, sedangkan untuk nilai di bawah 1 berarti campuran bensin dan udara terlalu boros," tambahnya.

Di Toyota Calya untuk lamda terbaca 1,002 dan itu berarti pembakaran di dalam mesin masih aman.

Bagaimana, sekarang sudah paham sob.