Ganjil Genap Disebut Tidak Efektif Kurangi Polusi Udara Jakarta

Naufal Shafly - Selasa, 13 Agustus 2019 | 19:53 WIB

Ilustrasi penerapan ganjil genap di Jakarta (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta beberapa waktu lalu menerapkan perluasan ganjil genap di sejumlah ruas jalan Ibu Kota.

Salah satu tujuan peraturan ini adalah mengurangi pencemaran udara di Jakarta yang kini semakin parah.

Namun, upaya tersebut dinilai Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) sebagai langkah yang kurang tepat untuk mengurangi polusi udara Jakarta.

Alasannya, kendaraan yang menyumbang polusi terbesar di Jakarta adalah motor, bukan mobil.

(Baca Juga: KPBB Kritik Keras Usulan Menhub Soal Pembebasan Ganjil Genap Bagi Taksi Online, Begini Komentarnya)

Berdasarkan data KPBB, polusi yang terbuang di Jakarta per-harinya diestimasikan mencapai 19.165 ton pollutants

"Total, kendaraan di Jabodetabek yang beroperasi di Jakarta kurang lebih 3,6 juta mobil, 516 ribu bus, 1,1 juta truk, 20,8 juta sepeda motor dan 14 ribu bajaj," ucap pria yang akrab disapa Puput ini saat dihubungi GridOto.com.