Ramai Penggunaan Helm Retro Tanpa Kaca, Begini Kata Pakar Keselamatan

Wisnu Andebar - Rabu, 10 Juli 2019 | 13:21 WIB

Salah satu helm retro tanpa visor (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Seiring menjamurnya modifikasi motor klasik, meningkat pula penggunaan helm bergaya retro.

Namun, kebanyakan helm retro tidak dilengkapi visor atau kaca helm.

Nah, dalam hal ini, bagaimana kaitannya dari sisi keselamatan berkendara?

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengatakan, jadi dalam faktor safety gear ada kategori helm.

(Baca Juga: Helm Retro-mu Enggak Ada Apa-apanya Dibanding Yang Ini, Awas Mahal!)

"Kategori pertama yakni ideal, yang kedua minimum," ujarnya kepada GridOto, Senin (8/7/2019).

Ia melanjutkan, helm ideal itu adalah helm full face Standar Nasional Indonesia (SNI), atau standar dari luar.

Sedangkan yang minimun adalah helm half face, dengan catatan harus ada standar sertifikasi baik dari SNI maupun luar.

(Baca Juga: Street Manners: Masih Nggak Mau Pakai Helm SNI? Siapkan Denda Segini)

Lalu, dari kedua helm ini mana yang lebih aman? Pastinya yang ideal atau full face, karena bisa meminimalisir potensi cedera pada kepala saat kecelakaan berat.

Bagaimana yang minimum? Jusri menjelaskan, paling tidak bisa mengurangi risiko cedera pada kepala.

"Namun kekurangannya pada bagian muka masih terbuka seperti rahang dan hidung," tuturnya.

Kaitannya dengan helm retro, kata Jusri, jika masuk dalam jenis helm half face, berati masuk kategori minumum, jadi tidak masalah.

"Tapi untuk memastikan apakah ini layak dilihat lagi dari sertifikasi yang ada, apakah helm retro itu ada sertifikasi keselamatannya," tambah Jusri.