Mesin Revolusioner ini Belum Dipasang di Mazda3 Versi Indonesia

Dwi Wahyu R. - Selasa, 9 Juli 2019 | 17:00 WIB

All New Mazda3 Hatchback yang diperkenalkan untuk pasar Indonesia. (Dwi Wahyu R. - )

HCCI merupakan mesin bahan bakar bensin yang proses pembakarannya dengan cara memampatkan campuran udara dan bahan bakar seperti di mesin diesel.

Jadi mesin HCCI ini mengunakan rasio kompresi tinggi untuk membakar bensin tanpa busi.

Dwi Wahyu R.
Mesin terbaru Mazda SKYACTIV-X di Proving Ground MAzda, Mine, Jepang

(Baca Juga: Bedah Fitur MZD Connect Di Mazda3 Speed Yang Baru Meluncur)

Pembakaran dimampatkan (compression ignition) ini memungkinkan campuran udara-bahan bakar yang sangat kurus (lean), yaitu 29-37:1 (idealnya atau normalnya adalah 14,7:1).

Untuk menghasilkan campuran udara seperti ini, Mazda menggunakan supercharger kecil dan teknologi katup variable.

Dengan campuran sangat lean ini, membuat bensin tidak akan terbakar meski mesin SKYACTIV-X mengadopsi rasio kompresi 16,3:1.

Hal ini membuat bensin oktan rendah menjadi kunci kekuatan dari SKYACTIV-X.

Saat GridOto.com mencoba SKYACTIV-X di Jepang, bahan bakar yang dipakai adalah RON 91 sedang kalau berdasar spek di Eropa pakai RON 95.

Dwi Wahyu R.
Mazda SKYACTIV-X diuji menggunakan bodi Mazda3 yang dijual saat ini

(Baca Juga: Ini 9 Hal Penting Mengenai Mesin Terbaru Mazda SKYACTIV-X)

Untuk proses switching yang stabil antara compression ignition dan spark ignition serta memperluas wilayah operasi compression ignition di mesin HCCI, para insinyur Mazda dengan cerdas memanfaatkan busi sebagai faktor utama dalam mengontrol waktu pembakaran optimal di SKYACTIV-X.

Mazda menyebut teknologi terobosan ini dengan nama Spark Controlled Compression Ignition (SPCCI).

SPCCI adalah sistem komputer pintar untuk menentukan waktu percikan busi paling dekat dengan kondisi terbaik untuk pembakaran.

Hal ini tentu akan membuat daya dorong piston menjadi sangat kuat.