'Terbunuh' Kendaraan Pribadi, Pemerintah Bali Akan Menggaji Sopir Angkot

Harun Rasyid - Rabu, 15 Mei 2019 | 12:10 WIB

Angkutan Kota (Angkot) di Denpasar Jumlahnya armadanya terus menurun dari tahun ke tahun (15/5/2019). (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Angkutan Kota atau Angkot saat ini memang nasibnya tak seperti 10 tahun kebelakang dimana ia menjadi salah satu pilihan utama masyarakat, angkot saat ini tersaingi dengan adanya transportasi online.

Di Bali juga nasib angkot semakin tak menentu, hal ini ditunjukkan oleh makin berkurangnya jumlah armada angkot yang beroperasi di Denpasar dari tahun ke tahun.

Dilansir GridOto dari Tribunbali.com, berdasarkan data Dinas Perhubungan (Dishub) kota Denpasar, sejak 2016 jumlah armada angkot mengalami penurunan hingga 50 persen.

Menurut data terakhir di tahun 2016 masih ada 500 armada angkot yang beroperasi, namun pada 2017-2018 hanya tersisa 283 armada padahal tahun 2002 jumlah angkot mencapai 1.047 unit.

(Baca Juga : Detail dan Harga Suzuki New Carry Angkot, Udah Banyak Yang Pesan Sob!)

Sekretaris Dishub Kota Denpasar, Ketut Sriawan mengatakan, penurunan jumlah armada merupakan efek berantai yang bersumber dari banyak hal.

Mulai dari meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi, pelayanan angkot yang tak maksimal hinga menjamurnya layanan kendaraan berbasis online.

"Hal ini kemudian mempengaruhi tingkat penggunaan kendaraan umum oleh masyarakat. Apalagi sejak pasca Bom Bali tahun 2002 itu," ujar Sriawan di Denpasar, Selasa (14/5/2019).

Semakin banyaknya kendaraan pribadi di Denpasar menjadi faktor 'pembunuh' utama merosotnya jumlah angkutan kota.

(Baca Juga : Hanya Pasang 2 Baliho, Sopir Angkot Ini Bisa Jadi Anggota DPRD Sibolga)