Supriyatno menambahkan, saat ini para pengemudi truk tengah mengebut pekerjaannya sebelum kendaraan berat tidak diizinkan melintas di Jalan Raya Pantura jelang Lebaran.
"Biasanya H-7 hingga H+7 Lebaran truk tidak boleh melintas di Jalan Raya Pantura, maka dari itu kami kebut orderan agar untuk mengirim barang, tapi buruknya kondisi beberapa titik di Jalan Raya Pantura menjadi halangan buat kami untuk bekerja," keluhnya.
Sementara itu, Muhammad Lutfi Arianto (25) warga Tersono Kabupaten Batang, mangaku pernah terjatuh dengan motornya karena buruknya kondisi aspal di jalan tersebut.
"Kalau malam tidak ada lampu penerangan, kendaraan saya pernah standing karena menghantam aspal tak rata dan saya terjatuh untung saja tidak ada kendaraan melintas dibelakang saya," imbuhnya.
(Baca Juga : Jelang Mudik, Inilah Jalur Alternatif Pantura di Kota Pekalongan yang Disiapkan Dishub dan Polisi)
Lelaki 25 tahun itu berharap jalan yang sering ia lalui segera diperbaiki, agar pengguna jalan tidak celaka.
"Apa lagi ini jelang Lebaran pastinya banyak kendaraan melintas, semoga segera diperbaiki," tambahnya.
Berdasarkan pantauan saat ini pihak Binamarga Jateng tengah memperbaiki beberapa titik di Jalan Raya Pantura Batang-Pekalongan.
Setidaknya ada tiga titik yang sedang dilakukan perbaikan pada Senin (13/5) siang, yaitu di Jalan Raya Pantura wilayah Banyuputih Kabupaten Batang dengan dua titik perbaikan, baik dari arah barat maupun timur.
Kemudian di Jalan Lingkar Alas Roban di mana tengah dilakukan pembetonan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jalan Raya Pantura Kilometer 25 Jadi Momok Menakutkan Pengguna Jalan, Ini Sebabnya