Blak-blakan Abdulbar M. Mansoer: Ini Rahasia Pendekatan ITDC ke Dorna Untuk Gelar MotoGP Mandalika

Eka Budhiansyah - Senin, 8 April 2019 | 20:03 WIB

GridOto.com dan OtoRace.id diterima ramah Abdulbar M. Mansoer di ITDC Mandalika, Lombok, NTB (22/3) (Eka Budhiansyah - )

GridOto.com - Setelah melakukan proses kerjasama antara Indonesia Tourism Develpoment Corporation (ITDC) dengan VINCI selaku investor untuk investasi sport entertainment di Mandalika, Lombok, NTB, barulah ITDC melakukan pendekatan ke Dorna.

Dorna selaku pemegang hak penyelenggaraan MotoGP pun menerima ITDC di Sepang, Malaysia akhir 2017.

"Kita bilang bahwa kita punya resort dan kita ingin bawa MotoGP. Dan dia (Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna) pun bilang 'ya sudah, kita pernah dengan Palembang, dengan Sentul dan ketiga dengan kalian, Mandalika. Kalau kalian siap, nanti kita proses'," ujar Abdulbar M. Mansoer selaku Direktur Utama ITDC.

Nah, mulai dari situlah akhirnya ITDC menggandeng partner untuk mempersiapkan proposal MotoGP Mandalika.

(Baca Juga : Blak-blakan Abdulbar M. Mansoer: VINCI Investasi Sekitar Rp 14 Triliun Untuk 15 Tahun MotoGP Mandalika)

"Karena ITDC bukan pemain race, jadi kita bentuk suatu suatu cucu usaha yang bernama MGPA (Mandalika Grand Prix Association) dan join dengan partner untuk menyiapkan proposal," tambahnya.

Setelah jadi, ITDC pun maju kembali ke Dorna lagi di 2018 awal di Qatar untuk menyampaikan proposal.

Namun, tentunya dari awal pun sudah disampaikan kalau ITDC merupakan pengelola kawasan, jadi bukan sirkuit tertutup seperti Sepang atau Losail, sehingga bisa menjadi jalan biasa jika tidak terpakai.

Menurut Abdulbar, sirkuit seperti ini belum ada MotoGP, tapi kalau di F1 sudah ada seperti Monako, Singapura.

Baca Juga : Blak-Blakan Abdulbar M. Mansoer : Asal Muasal MotoGP Mandalika

GridOto.com
Desain sirkuit yang akhirnya disetuji Dorna dan ITDC

"Kita hire atau VINCI hire race desainer namanya Populous. Populous cukup besar, lalu mereka membuat trek desain. Lalu saya bawa desain itu ke Qatar Maret 2018," bilang pria kelahiran 1969 itu.

Di Qatar, ITDC pun bertemu dengan Franco Uncini, Director of Race Dorna untuk menyampaikan ide street race tersebut. 

"Awalnya dia pesimis, tapi setelah dikutak-katik sedikit, dia oke. Jadi selam di Qatar itu kita lobi. Lalu yang kedua, harus lewat Racer Association yaitu Loris Capirossi. Dia harus memastikan desain yang sudah disetujui Franco Uncini aman," buka Abdulbar.

Nah, Capirossi juga memberikan review dan juga masukan-masukan atas desain sirkuit tersebut.

Baca Juga : Blak-blakan Singsing Tani: Konsumen Indonesia Enggak Tertarik Sabun Cuci Mobil Murah

"Mereka bilang tolong diakomodir masukan ini dan nanti kirim final desain. Lalu kami bawa lagi ke Indonesia dan lakukan fine tune dan jadilah seperti ini," aku Abdulbar sembari menunjuk desain sirkuit di maket.

"Akhirnya kami kembali lagi ke mereka dan mereka sepakati ini oke sebagi street race. Kenapa mereka memberikan hak untuk street race, karena mereka melihat dari sisi safety sudah masuk," jelas pria yang sebelum bergabung dengan ITDC ini justru belum mengenal MotoGP.

"Next stagenya kita tanda tangan MOU dengan Dorna. Itu sekitar pertengahan tahun 2018 setelah disetujui desainnya. MOU dulu, MOU itu bahwa kita punya waktu negosiasi sampai penandatangan kontrak. Itu sekitar 6 bulan jangka waktunya," timpal Abdulbar lagi.

Dalam 6 bulan itupun akhirnya ITDC negosiasi untuk beragam kepentingan, misal fee, lalu merchandise yang bisa ditawarkan.

(Baca Juga : Blak-blakan Wira Sentosa: Banyak yang Minta Mundurin Angka Odometer)

GridOto.com
Salah satu pantai yang akan menjadi latar belakang sirkuit MotoGP Mandalika

Dalam proses Negosiasi, Dorna juga datang ke Mandalika setelah mereka dari Phillip Island, Australia di bulan Oktober.

"Kita minta mereka (Dorna) mampir. Saya ajak ke Nusa Dua dulu. Kita tunjukan bahwa yang ingin kita bangun di Mandalika, seperti di Nusa Dua," sebut pria ramah itu.

Menurut Abdulbar pun, Dorna terlihat happy dan bilang kalau bisa mewujudkan MotoGP Mandalika, maka menjadi sesuatu yang berbeda.

Setelah dari Nusa Dua, ITDC dan Dorna pun meninjau Mandalika memakai helikopter dan Carmelo pun sangat terkesan.

(Baca Juga : Blak-blakan Geogorius: Modifikasi Interior Bukan Sekadar Lapisi Kulit Jok)

Terutama dengan pemandangan sirkuit nantinya.

"Dengan pertimbangan itu, mereka pun sepakat kalau MotoGP Mandalika menjadi race ke-20," tutup Abdulbar.

Akhirnya, kerjasama itupun disepakati di tanggal 28 Januari 2019 di kantor Dorna dengan disaksikan Dubes RI untuk Spanyol.

 

Proses pembelajaran harus dialami @dimaspratama20 dalam tahun pertamanya terjun full series di ajang Moto2 @motogp . - Termasuk ketika dirinya terjatuh di tikungan 13 sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina (31/3). Ketika itu, Dimas Ekky tengah bertarung untuk meraih posisi yang lebih baik lagi. - Start dari posisi 29, Dimas Ekky sudah bisa beranjak ke posisi 18. Namun sayang, dirinya kehilangan grup ban depan sehingga harus terjatuh. - Namun, pembalap asal Depok, Jawa Barat ini mampu melanjutkan race dan finish di posisi 23. - Simak ulasan perjuangan Garuda Muda Indonesia ???????? ini di www.otorace.id (klik link bio). - #dimasekkypratama #idemitsu #idemitsuhondateamasia #honda #welovehonda #moto2 #2019 #argentina #termasderiohondo #indonesia #indonesiahebat #kushitani #kyt #astrahondamotor #otorace #otoraceid #motorplus #gridoto

A post shared by Otorace.id (@otorace.id) on