Bukan Cuma Turing Saja, Komunitas Honda Jakarta Diajari Ilmu Milenial

Hendra - Selasa, 5 Maret 2019 | 09:37 WIB

Peserta antusias belajar menulis online (Hendra - )

GridOto.com- Tidak hanya diajak kopdar dan turing, Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta Tangerang, PT. Wahana Makmur Sejati(WMS) juga bekali komunitas Honda dengan ilmu ala 'anak milenial’, yaitu menulis khususnya untuk dunia online.

Dunia digital khususnya digital online, makin hari terus berkembang cepat.

Beragam informasi dapat disebarkan secara luas melalui dunia ini.

Alasan perkembangan inilah, Wahana coba berikan pelatihan dengan tema ‘Workshop Digital and Journalistic Honda Community’.

(Baca Juga : Ramai Soal Mobil Listrik, Begini Tanggapan Komunitas Mobil Ferrari)

Tujuannya agar komunitas Honda dapat berikan beragam informasi secara baik, menarik, dan tentu saja sesuai etika yang berlaku.

Acara dihadiri 50 anggota komunitas yang tergabung dalam Asosiasi Honda Jakarta (AHJ) dan Asosiasi Honda Motor Tangerang (AHMT).

Pelatihan berlangsung di gedung Wahana Artha, Jakarta.

“WMS dan tentunya Astra Honda motor memiliki wadah yang dapat digunakan anggota komunitas untuk mencurahkan cerita, ide, dan informasi kepada masyarakat luas melaui website resmi komunitas Honda,” papar Agus Sigit Wicaksono, PIC Community Development

Saluran media itu adalah www.hondacommunity.net dan www.hondacbrcommunity.com.

Media yang dibuat khusus sebagai jembatan antar komunitas Honda di Indonesia.

Sekaligus jendela informasi bagi khalayak yang membutuhkan beragam informasi khususnya yang terkait dengan kegiatan komunitas Honda Indonesia.

Lewat media inilah diharapkan dapat menjadi sarana positif untuk membangun dan berbagi ide antar komunitas Honda di tanah air.

Tidak hanya sekedar kanal turing dan foto, beragam informasi menarik dan penting seperti kampanye safety riding dan agenda komunitas Indonesia dapat dilihat langsung oleh seluruh orang.

“ Dengan kemampuan menulis yang baik, kami berharap komunitas sepeda motor yang selama ini dianggap negatif oleh masyarakat dapat bergeser dengan karya tulisan yang mereka hasilkan,” tutup Agus Sigit.