Butuh Sekitar Rp 605 Triliun Untuk Bangun Transportasi Massal Jakarta

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 29 Januari 2019 | 12:30 WIB

Wapres Jusuf Kalla memimpin rapat soal integrasi transportasi DKI Jakarta, Senin (28/1/2019). (Adi Wira Bhre Anggono - )

(Baca Juga : Modus Mobil Mewah Gunakan Alamat Palsu. Segini Bayar Pemilik KTP)

Anies juga mengatakan moda light rail transit (LRT) harus menjangkau lebih dari 130 kilometer wilayah, sementara moda raya terpadu (MRT) harus dibangun untuk menjangkau 112 kilometer wilayah.

Lalu untuk angkutan mikro juga harus tersedia lebih dari 20 ribu unit kendaraan.

Saat itu juga Anies mengatakan bahwa persoalan kemacetan Jakarta bukan murni masalah transportasi, namun juga buruknya tata ruang dan wilayah Ibu Kota.

Wakil Presiden Jusuf Kalla sendiri berharap ke depannya transportasi dan tata ruang bisa berintegrasi, sehingga macet dan kesan kumuh di Jakarta bisa hilang.

(Baca Juga : Oli Palsu Kian Marak, Pertamina Berikan Tips Ampuh Bagaimana Cara Mendeteksinya)

Nantinya, anggaran penataan Jakarta dan juga kota di sekitarnya bisa dihimpun dari APBN, APBD, dan swasta.

"Itu anggaran keseluruhan yang bisa dilaksanakan dalam bentuk APBN, bisa dalam bentuk APBD, bisa dalam bentuk investasi swasta. Iya harus begitu keseluruhan. Itu untuk 10 tahun, harus selesai 10 tahun," ujar Kalla.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pembangunan Transportasi Massal di Jakarta Butuh Dana Rp 605 Triliun".