Pelek Flow Forming Jadi Opsi Baru Antara Pelek Mahal dan Replika

Aditya Pradifta - Kamis, 10 Januari 2019 | 18:18 WIB

Wibowo Santosa, owner Permaisuri Ban (Aditya Pradifta - )

GridOto.com - Kemajuan teknologi produksi ternyata mampu memangkas harga pelek original (yang dulu) dikenal dengan harga selangit.

Bahkan pilihannya pun muai beragam, mulai dari teknik produksinya hingga modelnya.

"Tren global ke depan itu mungkin akibat sosmed juga. Makin banyak masyarakat paham terkait pelek (yang baik), ini lebih penting dari tren," buka Wibowo Santosa saat dijumpai GridOto.com.

Ia menambahkan bahwa yang dimaksud dengan sadar pelek ialah penggunaan pelek yang bermutu.

"Pelek replika ya kalau bisa jangan, ini kesadaran dari pembelinya lho. Kenapa? Tren itu sebenarnya ada hubungannya dengan apa yang Permaisuri kerjakan. Kalau dulu, orang mau beli pelek original itu selalu tertahan di harga, eh ujung-ujungnya lari ke replika, kalau sekarang beda," tandasnya.

Radityo Herdianto
Etalase Velg Permaisuri Ban
(Baca Juga : Tren Warna 2019 Mobil Modifikasi Bakal Lebih Soft dan Futuristik)

Perbedaan pelek original dan pelek replika diibaratkan Bowo sebagai 'Surga dan Neraka', hal ini merujuk soal harga.

"Sekarang kita jadi mikir dong soal harga yang tengah-tengah. Ternyata pelek original yang terjangkau itu banyak, contohnya itu dengan banyaknya pelek flow form,"

Jika ditelisik pernyataan Bowo ini, ternyata memang cukup banyak pelek original dengan proses produksi flow forming dan punya harga cukup terjangkau.

"Contoh buat mobil Xpander, mau murah tapi juga enggak mau replika. Jaman dulu mana ada pilihannya, sekarang ada Rojam, Enkei Tuning, Face Wheels, dan lain-lain. Jadi mulai dari Rp 10 juta, Rp 15 juta, Rp 20 juta, dan seterusnya itu ada pilihannya," ungkap Bowo.

"Dengan adanya opsi itu, berarti si pemakai juga bisa membandingkan harga dan kualitas, ya daripada pakai yang Rp 8 juta tapi gak jelas, kan mendingan Rp 15 juta tapi jelas," pungkasnya.