Ngeri! Pengguna Motor Dominasi 72% Angka Kecelakaan di Indonesia

M. Adam Samudra - Minggu, 6 Januari 2019 | 18:04 WIB

Menhub Budi Setiadi usai melakukan safety riding bersama pengemudi ojol (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tingginya kecelakaan sepeda motor dijalan diakibatkan oleh tingginya kecepatan kendaraan yang melebihi batas. 

Hal ini ia katakan usai melakukan safety riding bersama pengemudi ojek online.

Budi meminta kepada para pengemudi ojol agar tidak melebihi kecepataan berkendara yang ditetapkan. 

"Pada tahun 2017 korban meninggal dunia mencapai 30.569 jiwa atau 3-4 orang meninggal dunia setiap jam," kata Budi Karya di Jakarta, Minggu (6/1/2019).

(Baca Juga : Ojol Kerap Pakai GPS Sambil Nyetir, Kemenhub Bakal Buat Aturannya)

"Oleh karenanya sayangi nyawa, kurangi kecepatan," tambahnya.

Berdasarkan data Indonesia Road Management System (IRMS) pada tahun 2017, di Indonesia terjadi sebanyak 103.287 kecelakaan lalu lintas dengan korban meninggal dunia sebanyak 30.569 jiwa, 14.409 korban luka berat dan 119.944 jiwa korban luka ringan.

Lebih lanjut Menhub mengatakan bahwa sepeda motor mendominasi kecelakaan lalu lintas sebanyak 72% dan korban kecelakaan mayoritas kalangan usia produktif dan potensial.

"Berdasarkan data Kecelakaan Lalu Lintas pada tahun 2017 menunjukkan bahwa moda sepeda motor memiliki prosentase tertinggi yaitu mencapai 72%.

(Baca Juga : Dilema Letak Pelat Nomor Moge di Depan, Ini Tanggapan Polisi)

"Fakta menunjukkan korban kecelakaan lalu lintas adalah masyarakat golongan usia produktif yaitu usia 20–29 tahun," terang Menhub Budi.

Untuk mengurangi jumlah kecelakaan dibutuhkan peran aktif pemerintah dan masyarakat pengguna jalan baik pengendara motor maupun mobil.

"Keselamatan adalah suatu keharusan. Setiap berkendara kita harus menggunakan helm, tidak berboncengan lebih dari dua, tidak menggunakan telepon saat mengemudi dan selalu gunakan sabuk keselamatan," bebernya.