Otoseken: Lepas EGR Pajero Sport, Performa Membaik Tapi Awas Beracun

Taufan Rizaldy Putra - Jumat, 30 November 2018 | 20:00 WIB

Ilustrasi Mitsubishi Pajero Sport (Taufan Rizaldy Putra - )

GridOto.com - Pada sistem pembakaran mesin diesel modern seperti Mitsubishi Pajero Sport, sudah dilengkapi alat bernama exhaust gas recirculation (EGR).

EGR memiliki fungsi untuk mengatur sirkulasi gas buang kembali ke dalam ruang bakar.

Hal tersebut dilakukan untuk menekan kadar nitrogen oksida (NOx) yang terkandung pada emisi gas buang.

Terpapar NOx dalam jangka waktu panjang akan sangat berbahaya bagi lingkungan hidup termasuk kesehatan tubuh manusia.

(BACA JUGA: Wuling Confero Hanya Dapat 1 Bintang Crash Test Asean NCAP, Apa Sebabnya?)

EGR yang terdiri atas katup (valve) yang digerakkan secara elektonis ini akan mengisap sebagian dari gas buang kemudian mengalirkan kembali ke dalam ruang bakar melalui saluran intake.

Istimewa
Ilustrasi EGR


Namun bagi sebagian pemilik Pajero Sport, fungsi EGR kerap dikeluhkan lantaran ikut memicu ketebalan jelaga asap knalpot.

Menurut Wedha, founder Indo Pajer Community (IPC), faktor kualitas solar yang buruk dengan PPM (part per million) tinggi, dapat menimbulkan timbunan kerak pada EGR valve.

"Efeknya bisa membuat performa mesin jadi drop," tambahnya.

Tak heran kalau banyak pemilik Pajero Sport yang tak memfungsikan lagi fungsi dari EGR ini.

"Banyak kok yang sudah menutup saluran di EGR-nya, supaya asap knalpot lebih bersih," tandas Wedha lagi.

(BACA JUGA: Komparasi Harga BBM di 4 SPBU Swasta, Siapa Paling Murah?)

Konsekuensinya memang akan menjadikan kadar NOx lebih tinggi dari kondisi standarnya, namun dapat meningkatkan performa mesin karena bisa membuat tarikan mesin lebih enteng dan responsif.

Istimewa
Ilustrasi mesin diesel Mitsubishi

"Peningkatan tenaga mulai terasa di atas 2 ribu rpm, tapi tidak terlalu signifikan karena hanya terasa ketika akselerasi saja," jelas Dede dari bengkel resmi Mitsubishi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Solusi terbaik jika tak ingin fungsi EGR menurun, saran Dede, selalu rutin membersihkan EGR valve berikut pipanya setiap 10 ribu km atau 6 bulan sekali.

"Bisa juga dengan membejek gas lebih dalam saat akselerasi. Supaya putaran mesin lebih tinggi, yang otomatis ikut membuang jelaga yang tersisa di saluran gas buang di saluran," terang Dede.