Ini Beda Naik Mobil dengan Kontrol Kestabilan Aktif vs Nonaktif

Radityo Herdianto - Senin, 19 November 2018 | 12:20 WIB

Ken Humphreys dari Bosch Australia dan Mitsuhiro Saito dari Bosch Jepang, yang Menjadi Demonstrator Fitur ABS dan ESP (Radityo Herdianto - )

Kemudian setir langsung diputar ke kiri untuk kembali ke jalur semula.

Radityo Herdianto
Pengemudi profesional melakukan manuver pengereman mobil dengan dan tanpa ESP® dari Bosch saat uji kendara di Karawang (13/11). 80 persen kecelakaan akibat tergelincir dapat dihindari dengan teknologi ESP®.

(BACA JUGA: Mengenal Teknologi Kontrol Kestabilan Mobil, Fungsi Dan Cara Kerjanya)

Yang terjadi adalah mobil kehilangan traksi sampai mengalami oversteer, kemudian berputar sampai akhirnya benar-benar berhenti.

Kemudian run kedua dijalankan dengan cara yang sama dan kontrol kestabilan dinyalakan.

Ketika mobil sudah melaju 70 km/jam Ken Humphreys memutar setir ke kanan secara tiba-tiba.

Hasilnya mobil bisa menikung mendadak ke kanan dan kembali ke jalur semula dengan stabil dan sedikit bunyi decitan ban.

"Anda bisa rasakan perbedaannya, jika semua kendaraan dilengkapi dengan kontrol kestabilan sekitar 80% kecelakaan akibat tergelincir dapat dihindari," senyum Ken Humphreys.