Hasil Tes Lengkap Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line. RWD Malah Lebih Asyik?

Trybowo Laksono - Rabu, 31 Oktober 2018 | 18:47 WIB

(Trybowo Laksono - )

GridOto.com – Masuk dalam lini produk Mercedes-Benz GLC-Class, GLC 200 AMG Line punya perbedaan substansial dibanding GLC-Class yang lain.

Ia menganut sistem gerak roda belakang alias rear-wheel drive (RWD), sementara mayoritas GLC-Class berpenggerak semua roda (all-wheel drive) yang dalam bahasa Mercedes-Benz disebut 4MATIC.

Seperti yang ada pada Mercedes-Benz GLC 300 Coupe, Mercedes-AMG GLC 43 Coupe, dan Mercedes-AMG GLC 63 S Coupe, semuanya menerapkan 4MATIC.

Dulu pun, GLC 250 menggunakan 4MATIC sebelum akhirnya diskontinyu dan diganti dengan serial GLC 200.

Nah dengan ‘hanya’ berpenggerak roda belakang, apakah berpengaruh terhadap rasa berkendaranya?

Tentu saja iya.

Di jalan sangat licin seperti tanah basah, lumpur, atau permukaan berpasir, gerak roda belakang kalah menggigit dibanding gerak semua roda.

Ini bisa menjadi masalah jika Anda termasuk prospect buyer yang akan membawa Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line ke medan off-road untuk berpetualang.

(BACA JUGA: Beda Rp 80 juta, Ini Yang Ditambah Pada Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line)

Lalu Jika Anda termasuk pengemudi yang sering memacu mobil hingga titik limit, acap membelok dengan sangat kencang, dan kerap bermanuver di gravel atau aspal basah, grip penggerak RWD GLC 200 AMG Line tidak akan sebaik penggerak all-wheel drive (AWD) 4MATIC.

Secara alami, Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line lebih berpotensi mengalami oversteer dibanding GLC-Class lain yang memakai 4MATIC.

Tapi bukan Mercedes-Benz namanya jika tidak mampu mengurangi resiko itu.

Fitur keselamatan Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line sangatlah meyakinkan.

Ia sudah dilengkapi Electronic Stability Program (ESP) berpadu Acceleration Skid Control (ASR) .

Dalam pengertian sederhana, jika ada tanda-tanda mobil akan melenceng atau hilang kendali, komputer mobil akan otomatis mengatur rem dan transfer tenaga, agar kendali tetap terjaga.

Di pengetesan, kami sempat menekuk spontan kemudi GLC 200 AMG Line di kecepatan 70 km/jam.

Sebelum pantat mobil sempat bergeser, ESP sudah bekerja dan efektif menangkal oversteer sehingga kami tak perlu repot melakukan counter steer.

GridOto.com
Mercedes-Benz GLC 200 AMG Line berpenggerak roda belakang


Itu kalau GLC 200 AMG Line dipacu hingga titik limitnya.
Tapi kalau untuk pengendaraan sehari-hari, rasanya hampir tak beda antara GLC 200 AMG Line dengan saudara-saudaranya yang 4MATIC.

Ia masih punya ketajaman handling khas Mercy, terutama berkat set suspensi dan sasis yang mumpuni.

Kalau pun ada gejala body roll saat ia membelok cepat, masih wajar toh ia memang SUV yang punya postur tinggi.