Jokowi: Indonesia Punya 3 Tantangan di Sektor Otomotif

Rizky Septian - Kamis, 2 Agustus 2018 | 12:44 WIB

Jokowi saat sambangi booth AMMDes di GIIAS 2018 (Rizky Septian - )

“Dengan mulai maraknya teknologi mobil otonom, kita jadi harus meredefinisi pengertian mobil. Apakah itu masih bisa disebut mobil?” tanyanya.

“Lalu transportasi online, yang mengubah fungsi mobil yang tadinya sebagai produk, menjadi sebuah jasa,” lanjutnya.

“Jawabannya bebas ditentukan oleh industri otomotif,” katanya lagi.

Lalu tantangan ketiga yang menjadi perhatian Jokowi, yakni risiko jangka pendek siklus otomotif.

(BACA JUGA: Isuzu D-Max Paling Mentereng, Isi Bagasinya Mewah Banget!)

Menurut ia, siklus otomotif sangat peka dengan siklus ekonomi suatu negara.

Jika siklus otomotif di sebuah negara telah mencapai puncaknya, sangat mungkin di tahun berikutnya akan terjadi penurunan pada siklus ekonomi.

“Pengamat ekonomi ada yang mengatakan bahwa siklus otomotif di AS sudah mentok. Sementara di Cina, ekonominya sedang masuk tren perlambatan dan perang dagang dengan Amerika,” kata dia menjabarkan.

“Kita pun harus siap kalau sewaktu-waktu siklus otomotif mengalami penurunan. Namun harus tetap optimistis bahwa pasar otomotif Indonesia merupakan pasar yang besar,” pungkasnya.