Keren! Ternyata Begini Cara Pembuatan Ban Mobil Hankook

Naufal Shafly - Jumat, 13 Juli 2018 | 09:25 WIB

Lembaran ban yang akan diproses ke tahap selanjutnya (Naufal Shafly - )

GridOto.com - PT Hankook Tire Indonesia mengajak sejumlah media untuk mengunjungi pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat, pada (11/7/2018).

Dalam kesempatan ini, GridOto.com berkesempatan melihat secara langsung proses pembuatan ban di pabrik seluas 60 hektare tersebut.

Proses pertama dalam pembuatan ban adalah Mixing, atau pencampuran seluruh bahan baku.

Bahan baku utama ban di pabrik ini, yakni karet, 100 persen berasal dari kekayaan alam di Indonesia lo, sob.

Setelah Mixing, proses selanjutnya adalah pembuatan tapak ban atau dinding ban, yang pengerjaannya dilakukan oleh robot canggih.

Naufal Shafly
Ban Hankook

(BACA JUGA: Fans Berat Rossi Ukir NMAX Dengan Livery Yamaha MotoGP 2018)

Lanjut, proses selanjutnya adalah Calendering, atau pelapisan lembaran karet dengan kawat baja.

"Tujuannya agar ban menjadi kuat, tidak mudah bocor ataupun pecah saat terkena paku, batu atau benda-benda lainnya," ujar Ade Mahendra, Public Relation and Plant Management Team PT Hankook Tire Indonesia.

Setelah Calendering, proses berikutnya adalah Cutting and Bead.

Dari namanya saja, kalian pasti bisa menebak kan, apa yang dilakukan dalam tahap ini? Yup, benar.. pemotongan!

Jadi, lembaran karet yang telah dilapisi kawat baja akan dipotong-potong sesuai dengan ukuran ban.

(BACA JUGA: Pensiun dari MotoGP, Ini Perjalanan Karier Juara Dunia 3 Kali Dani Pedrosa)

Tahap ini juga dikerjakan oleh robot sob, jadi ukurannya sudah pasti sesuai dan sangat sedikit kemungkinan untuk salah.

"Kemungkinan salah (ukuran tidak sesuai) itu kurang dari satu persen," kata Ade.

Setelah dipotong-potong, seluruh bahan tersebut digabungkan ke bagian Assembling untuk dirangkai menjadi Green Tire.

Apa sih Green Tire itu? Green Tire merupakan ban semi-product, atau istilah mudahnya adalah ban setengah jadi.

Ban setengah jadi ini sudah memiliki bentuk dan ukuran, tetapi belum memiliki kembangan.

(BACA JUGA: Ditabrak Ford Ranger, Driver Go-Jek di Mojokerto Tewas )

Nah, pada tahap Assembling ini, PT Hankook Tire Indonesia menggunakan mesin buatan Hankook dari Korea.

Yang keren dari mesin ini yaitu, adanya sensor yang bisa mendeteksi jika material ataupun ukuran lembaran ban tidak sesuai.

"Jadi mesin ini akan mati kalau ukuran dan materialnya tidak sesuai, jadi kemungkinan salahnya sangat sedikit," lanjut Ade yang saat itu menjadi guide dalam kunjungan pabrik.

Setelah itu, ban 'setengah matang' akan disimpan di rak penyimpanan untuk 'dimatangkan' di bagian Curing atau pematangan.

Dalam tahap ini, ban akan dibentuk kembangannya dan dipanaskan dengan suhu 160 derajat, agar menjadi keras dan kuat.

(BACA JUGA: Breaking News! Dani Pedrosa Memutuskan Pensiun dari MotoGP)

Setelah matang, ban akan 'dicukur' rambutnya agar mobil tidak mudah slip saat berjalan.

"Rambut yang ada pada tapak ban itu harus dicukur, karena kalau tidak dicukur ban akan mudah slip," kata Ade.

Naufal Shafly
Salah satu pekerja PT Hankook Tire Indonesia sedang memeriksa ban setelah proses pematangan

Lanjut, tahap selanjutnya adalah tahap pengecekan yang terdiri dari tiga kali pengecekan.

Pengecekan tahap pertama dilakukan oleh karyawan PT Hankook Tire Indonesia, setelah itu dicek kembali oleh mesin, dan dicek kembali menggunakan mesin X-Ray secara acak (sampling).

"Tujuannya untuk melihat apakah ada benda asing di dalam ban," tutur Ade.

Naufal Shafly
Standar pengecekan ban di PT Hankook Tire Indonesia

(BACA JUGA: Begini Kenyamanan Mazda5 Yang Juga Asyik Dikendarai)

"Kalau ditemukan benda asing, nanti ketahuan ban itu diproduksi di mesin mana, kapan, jam berapa, operatornya siapa, nah nanti produksi ban lain yang satu line sama ban tersebut ditarik semua," lanjutnya.

Jika ban sudah lolos tahapan checking, ban akan disimpan di gudang penyimpanan untuk menunggu antrean pengiriman.

"Kalau di sini, penyimpanan di gudang itu maksimal hanya 20 hari," tutup Ade.