Lagi Rame! Pejabat Tolak Mobil Dinas Toyota Innova Karena Dianggap Level Rendahan, Malah Minta Fortuner

Ditta Aditya Pratama - Sabtu, 23 Juni 2018 | 16:37 WIB

Toyota Kijang Innova (Ditta Aditya Pratama - )

Permintaan Khan mengundang berbagai reaksi, misalnya dari juru bicara partai Bharatiya Janata Party (BJP), S. Prakash.

"Dia (Khan) punya armada bus mewah, suruh saja dia naik bus-nya sendiri," kritiknya.

Prakash juga mengedepankan bahwa Khan adalah menteri yang mengurus rakyat Karnataka yang mayoritas berada di level ekonomi rendah dan menengah.

"Seharusnya dia sadar diri, kurangi sedikit kemewahannya," tambah Prakash.

(BACA JUGA: Gawat! Tim Pabrikan Yamaha Terancam Ditinggalin Sponsor Utamanya)

Namun salah satu anggota kongres di India, Syed Nayer Hussain, malah beranggapan kalau permintaan Khan normal saja.

"Apa salahnya meminta mobil jenis lain? Kalau memang dia (Khan) tidak merasa nyaman dengan mobil tersebut, wajar saja dia meminta mobil jenis lain," ungkap Hussain.

Apa sebetulnya alasan Khan menggunakan mobil dinas pribadi Toyota Fortuner?

Padahal ia saja bisa membeli mobil sendiri untuk dipakai berkeliling di acara formal seperti Ketua Menteri Karnataka, HD Kumaraswamy yang menggunakan Range Rover pribadi.

(BACA JUGA: Maksud Hati Lakukan Ritual untuk Mobil BMW Barunya, Eh, Malah Kebakar)

Khan beralasan dengan menggunakan mobil dinas, orang akan sadar bahwa ada pejabat yang sedang lewat.

"Orang-orang harus sadar kalau ada menteri sedang lewat. Kalau saya pakai mobil biasa, apa orang bakal tahu ada menteri sedang lewat?" tutup Khan.

Pernyataan Khan ini masih mengundang banyak reaksi di India.

Bagaimana pendapat kamu Sobat GridOto atas pernyataan Khan ini?

 

Kalian setuju enggak dengan penerapan tes psikologi untuk pembuatan SIM? Kasie SIM Direktorat Lalulintas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan menerapkan tes psikologi sebagai salah satu persyaratan dalam penerbitan SIM. Tes ini akan diberlakukan untuk seluruh golongan SIM serta diberlakukan untuk pengajuan SIM baru, peningkatan golongan SIM dan perpanjangan SIM. ”Sebenarnya saat ini tes psikologi telah diterapkan dalam penerbitan SIM. Namun hanya diberlakukan bagi penerbitan SIM umum saja, sedangkan untuk golongan SIM lainnya hanya dilakukan pemeriksaan kesehatan jasmani saja meliputi pendengaran, penglihatan dan perawakan,” kata Kompol Fahri. Ia menjelaskan, penerapan tes psikologi bagi penerbitan SIM ini merupakan amanah dari pasal 81 ayat (4) UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAAJ) dan sebagaimana yang dituangkan dalam pasal 36 Peraturan Kapolri No. 9 tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi. Yuk simak berita lengkapnya di GridOto.com (klik link di bio) #sim #tespsikologi #gridoto #kompasgramedia #otomotif #duniaotomotif #otomania #motorplus #motorplusonline #jip #otomotifweekly #kompasotomotif #gridnetwork

A post shared by GridOto (@gridoto) on